PKM PERAJIN ANCAK BANJAR SEGA, DESA BUNUTAN, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM BALI

Main Article Content

I.P.Steven Eka Putra
I .N. Rata Artana
N.K. Wiradnyani

Abstract

ABSTRAK
Perajin ancak di daerah banjar Sega, Bunutan, Karangasem adalah perajin bambu yang membuat alas keranjang atau kurungan. Usaha ancak adalah salah satu yang dapat menopang kehidupan petani maupun peternak. Perajin ancak dengan nama kelompok “Sinar Karya” diketuai oleh Ketut Sutama, terdiri dari 10 KK di desa Bunutan pengerjaannya dilakukan secara berkelompok, serta menyebar di berbagai banjar di desa Bunutan antara lain di Banjar Sega, Gulinten, dan Bangle. Masalah yang dihadapi perajin ancak adalah di bidang produksi, manajemen penglolaan usaha, desain, limbah ancak, gizi dan kesehatan masyarakat perajin. Metode yang dipergunakan untuk mencapai tujuan adalah wawancara dalam bentuk pre tes dan pos tes untuk menggali pengetahuan anggota dan rancangan yang dipergunakan untuk dikembangkan adalah RAA (rural rapid appraisal) dan PRA (participant rapid appraisal). Learning by doing digunakan untuk mengukur tingkat skill saat pemberian mesin pemotong bambu, K3, Hygiene sanitasi dalam poses pengolahan, pembukuan sederhana dan penguasaan desain tas dan labeling, pembuatan arang aktif dari limbah ancak. Luaran tersebut sudah terpublikasi media online melalui TVRI daerah tgl 27 April 2019, agar produk baru dari limbah akan memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat luas
Kata Kunci: Ancak, Karangasem, Perajin, Betek, Arang aktif
ABSTRACT
Ancak artisans in the Sega area, Bunutan village district Karangasem province of Bali are bamboo craftsmen who make baskets or cages. Ancak business is one that can sustain the live of farmers and breeders. Ancak craftsmen with the name “Sinar Karya” group headed by Ketut Sutama, consisting of 10 families in Bunutan village, the process is done in groups, and spread in various banjar in the village of Bunutan, among others in banjar Sega, Gulinten and Bangle. The problem faced by craft makers are in the fields of production, management of business management, design, waste treatment, nutrition and public health of artisans.The method use to achieve the goal is an interview in the form of a pre test, and post test to explore the knowledge of members and the design used to be developed is RAA (Rural Rapid Appraisal) dan PRA (participant rapid appraisal). Learning by doing is used to measure skill levels when giving bamboo cutting machines, safety, health, sanitation hygiene in processing, simple bookkeeping and mastery of bag design and labeling, making activated charcoal from ancak waste. The online media has been published through regional TVRI on April 27, 2019, so that new products from waste will provide additional benefits to the wider community.
Keywords: Ancak, Karangasem, Crafters, Betek, activated charcoal

Article Details

How to Cite
Putra, I. E., Artana, I. .N. R., & Wiradnyani, N. (2019). PKM PERAJIN ANCAK BANJAR SEGA, DESA BUNUTAN, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM BALI. Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK), 2. https://doi.org/10.36002/sptk.v0i0.769
Section
Articles