UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK HERBAL (CATUR WANGI) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus

Main Article Content

Ni Putu Widya Astuti
I Putu Darma Wijaya

Abstract

Pengembangan tanaman berpotesi obat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman sebagai berbagai jenis obat – obatan herbal. Berbagai jenis metabolit sekunder di dalam tanaman diisolasi untuk memperoleh khasiatnya. Pengobatan herbal sedang digemari masyarakat karena dapat diolah sendiri dari beberapa tanaman obat.
Universitas Dhyana Pura telah melakukan pengembangan tanaman herbal dengan membuat beberapa produk herbal yang bekerjasama dengan Desa Catur, Kintamani, Bangli. Salah satu produk herbal yang diproduksi yaitu minyak catur wangi. Minyak catur wangi terdiri dari 122 jenis tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari minyak catur wangi Bakteri yang digunakan yaitu Staphylocacus aureus. Bakteri Staphylococus aureus diuji daya hambatnya menggunakan minyak catur wangi dengan beberapa konsentrasi yaitu 10, 20, 30,40, 50, 60, 70, 80, 90, 100% dan menggunakan kontrol negatif dan kontrol positif. Dari semua konsetrasi, minyak catur wangi tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus.

Article Details

How to Cite
Astuti, N. P. W., & Wijaya, I. P. D. (2020). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK HERBAL (CATUR WANGI) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus. Jurnal Kesehatan Terpadu, 4(1), 31–34. https://doi.org/10.36002/jkt.v4i1.1184
Section
Articles

References

Adi Parwata, Oka I.M,. 2008. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri dari Rimpang Lengkuas (Alpinia galangal L.). Jurnal Kimia 2(2) : 100-104.

Lestari, I.P., Mappiratu, Ruslan, Satrimafitrah,P. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara Linn) dari Beberapa Tingkat Kepolaran Pelarut. Kovalen (Jurnal Riset Kimia) Vol. 4 (3) : 244 – 253

Mashita, A.R., 2014. Efek Antimokroba Ekstrak Rimpang Remilawak (Curcuma Xanthorrhiza) terhadap Pertumbuhan Staphylococus uareus. 2014. Medika Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol 10 (2) : 138 – 144.

Muadifah. A., Putri A.E.,Latifah.N. 2019. Aktivitas Gel Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap Bakteri Staphylococus aureus. Jurnal Sains Health Vol 3 (1) : 45 – 54.

Nanik Sulistyani, 2018, Sediaan Obat Tradisional, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Nora Susanti, 2016, Uji Sediaan Obat, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Putri, D.P., 2016, Uji Cemaran Khapang, Khamir, dan Bakteri Staphylococcus aureus Pada Simplisian Jamu Kunyit di Pasar Gede Yogjakarta, Universitas Sebelas Maret, Yogjakarta.

Rahardjo, S. 2006. Kerusakan Oksidatif pada Makanan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Rusmarini I.A., 2013, Rahasia Penyembuhan Tradisional Bali Dalam Lontar Rukmini Tatwa dan Hatha Yoga Tembok, Puri Damai, Ubud-Bali

Rusmarini I.A., 2017, Taru Premana, Usadha dan Banten Bali Pulina, Puri Damai, Ubud Gianyar-Bali

Subekti, Asri. 2009. “Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak Etanol Daun Waru Landak (Hibiscus mutabilis L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Serta Brine Shrimp Lethality Test, Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Susanah Rita, Wiwik. 2010. Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Terpenoid pada Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe). Jurnal Kimia 4(1): 20-26.

Qureshi A.H.,S. Rafi, S.M. Qureshi, and A.M.Ali.2004. The Current Susceptibility Patterns of Methicillin Resistans Staphylococcus aureus to Conventional Anti-Staphylococcus Atimicrobials at Rawalpindi Pakistan. Journal of Medical Sciences. 20:361 – 364