Pemberdayaan Kader Bina Keluarga Balita Dalam Penanggulangan Stunting Di Desa Bukian, Kecamatan Payangan

Main Article Content

Luh Gede Pradnyawati
Dewa Ayu Putu Ratna Juwita
Ni Made Hegard Sukmawati
Anny Eka Pratiwi

Abstract

Stunting adalah salah satu bentuk gangguan gizi dari segi ukuran tubuh yang ditandai dengan kondisi tubuh yang pendek melebihi defisit -2SD menurut standar WHO. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bali tahun 2007, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satunya di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa masalah stunting cukup tinggi. Dari hasil wawancara dengan kader diperoleh beberapa permasalahan terkait program pencegahan stunting yaitu minimnya informasi yang diperoleh kader dan rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan stunting. Mitra yang diberdayakan adalah Kader BKB (Bina Keluarga Balita). Dari hal tersebut maka pemberdayaan kader sangat diperlukan untuk pencegahan stunting di Kabupaten Payangan. Target luaran dari kegiatan ini adalah menurunkan stunting di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Hasil dari kegiatan ini adalah kelompok mitra berperan aktif dalam setiap kegiatan PKM dengan persentase kehadiran 100% dan partisipasi aktif 100%. Secara umum program ini dapat dikatakan berhasil karena telah terjadi penurunan angka stunting di Desa Bukian Kecamatan Payangan. Saran yang dapat disampaikan adalah Kader BKB dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program penanggulangan stunting secara berkesinambungan di wilayahnya masing-masing sehingga dapat memberdayakan kader untuk mengurangi permasalahan stunting di Kabupaten Gianyar.

Article Details

How to Cite
Luh Gede Pradnyawati, Dewa Ayu Putu Ratna Juwita, Ni Made Hegard Sukmawati, & Anny Eka Pratiwi. (2023). Pemberdayaan Kader Bina Keluarga Balita Dalam Penanggulangan Stunting Di Desa Bukian, Kecamatan Payangan. Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK), 7(1). Retrieved from http://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/para_dharma/article/view/2509
Section
Articles

References

Balitbangkes. (2008). Laporan RISKESDAS 2007 Provinsi Bali.

BPS (Badan Pusat Statistik). (2012). Statistik Daerah Kabupaten Gianyar 2012.

Dinkes Kabupaten Gianyar. (2013). Laporan Pelaksanaan Operasi Timbang.

Eka Kusuma, K., & Nuryanto. (2013). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak 2-3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). Journal of Nutririon College, 2(4), 523–530.

Hidayati, L., Hadi, H., & Kumara, A. (2010). Kekurangan Energi Dan Zat Gizi Merupakan Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun Yang Tinggal Di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 89-104, 3(1), 89–104.

Kemenkes RI. (2016). Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit).

Pradnyawati et al. 2019. Parenting pattern of feeding in stunting toddlers at the working area of Tegallalang I Primary Health Centre. Journal of Community Empowerment for Health. Vol 2 (2) 2019, 208-216.

Pradnyawati dan Diaris. 2021. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Payangan. Jurnal Kesehatan Terpadu 5(2) : 59 – 63.

Pradnyawati et al. 2021. Risk Factors of Stunting in Kedisan, Gianyar District, Bali, Indonesia. Jurnal Berkala Epidemiologi (Periodic Epidemiology Journal). Volume 9 No 3. September 2021. 266 – 274.

Pradnyawati and Juwita. 2022. Overview of The First 1000 Days of Life for Expectant Mothers and Toddlers Aged 0-2 Years in Gianyar Regency, Bali, Indonesia. Jurnal Widya Medika Supplement Juni 2022.

Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar.

UNICEF. (2014). Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress. New York. Retrieved from www.unicef.org/publications/index.html

WHO. (2010). Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators. Geneva.

WHO. (2016). Reducing Risks, Promoting Healthy Life. Geneva.