MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG STIGMA KESEHATAN MENTAL: SEBUAH PROJECT BERBASIS PSIKOEDUKASI PADA UNIT RAWAT JALAN DI RSD MANGUSADA

Main Article Content

Ni Putu Pande Ari Jayanti
Ni Luh Putu Arisya Mirani Putri
Listiyani Dewi Hartika

Abstract

Kesehatan jiwa adalah keadaan seseorang yang mengembangkan seluruh aspek
perkembangan fisik, mental, dan emosinya secara sempurna dan positif bagi perkembangan
orang lain, yang dimungkinkan seperti interaksi seseorang dengan lingkungannya. Metode
penelitian ini berupa kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan SPSS. Pengumpulan
data menggunakan teknik observasi, wawancara dan pengisian screening test. Tujuan dari
kegiatan psikoedukasi untuk meningkatkan pemahaman pasien dan pengantar pasien di RSD
Mangusada bahwa penting untuk mengubah stigma negatif tentang kesehatan mental. Dari
hasil observasi, wawancara, dan pengisian screening test dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan jumlah kunjungan pasien konseling sebelum dilaksanakan psikoedukasi dan
sesudah dilaksanakan psikoedukasi. Sesudah dilaksanakan Psikoedukasi terjadi peningkatan
kunjungan pasien sebanyak 0,37% yang mencari pertolongan professional di RSD Mangusada.
Namun tidak dapat dipungkiri, dalam diri setiap individu masih memiliki stigma negatif
terhadap kesehatan mental dan pergi ke professional. Stigma di masyarakat menyebabkan
seseorang sulit menerima pertolongan masalah mentalnya. Stigma merupakan sebuah
pelabelan negative terhadap seseorang yang memiliki dampak merugikan bagi penderita
gangguan mental.

Article Details

How to Cite
Ni Putu Pande Ari Jayanti, Ni Luh Putu Arisya Mirani Putri, & Listiyani Dewi Hartika. (2024). MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG STIGMA KESEHATAN MENTAL: SEBUAH PROJECT BERBASIS PSIKOEDUKASI PADA UNIT RAWAT JALAN DI RSD MANGUSADA. Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK), 6. Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/SINAPTEK/article/view/2730
Section
Articles

References

Candra, I. W. 2013. Perilaku Keluarga dalam Mencari Pertolongan Kesehatan Bagi

Anggota Keluarganya yang Mengalami Gangguan Jiwa, Jurnal Gema

Keperawatan, 6(1): 87-91.

Dewi, K. S. 2012. Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: LPPMP Universitas

Diponegoro

Fakhriyani, D. V. 2019. Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing.

Natasubagyo, O. S., & Kusrohmaniah, S. 2019. Efektivitas psikoedukasi untuk

peningkatan literasi depresi. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology

(GamaJPP), 5(1): 26-35.

Pratama, A. H. E. 2022. Gambaran Kesehatan Mental Mahasiswa Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Yang Menjalani Praktik Klinik Di Rumah

Sakit (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Yusuf, A. 2017. Stigma Masyarakat tentang Gangguan Jiwa. In Seminar

Nasional (pp. 1-14).

Buku Profil RSD Mangusada Kabupaten Badung. 2022. Available at:

https://rsudmangusada.badungkab.go.id/new/public/ckfinder/userfiles/files/

profil%202022_compressed.pdf

Eka, A. 2023. 12 Ribu orang di Bali Gangguan Jiwa, Kapasitas RSJ Cuma 400

Ranjang. Detik.Com. Availble from: https://www.detik.com/bali/berita/d-

/12-ribu-orang-di-bali-gangguan-jiwa-kapasitas-rsj-cuma-400-

ranjang

NV. 2019. 9,8 Persen Pemuda di Bali Idap Gangguan Emosional. NusaBali.Com.

Available from : https://www.nusabali.com/berita/52576/98-persenpemuda-

di-bali-idap-gangguan-emosional

Undang - Undang RI NO.18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa. Available from

:https://www.kemhan.go.id/ppid/wpcontent/uploads/sites/2/2016/11/UU

-18-Tahun-2014.pdf