PENGEMBANGAN SELF ACCEPTANCE DAN SELF ESTEEM PADA REMAJA BANJAR KEKERAN MELALUI AKTIVITAS SHARING SESSION
Article Sidebar
Download : 56
Main Article Content
Abstract
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menujumasadewasa. Dalam prosesnya, self acceptance dan self esteem menjadi salahsatufaktor yang penting untuk mendukung remaja menghadapi masa peralihanini. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman terhadapremaja Banjar Kekeran akan pentingnya mengenal diri dan menghargai diri mereka. Kegiatan ini menggunakan tiga aktivitas. Pada aktivitas pertama menggunakanmetode ceramah, aktivitas kedua menggunakan metode diskusi kelompok, danpada aktivitas ketiga yang digunakan dalam mengevaluasi hasil kegiatanmenggunakan survei melalui google form, survei ini berisi soal - soal dalambentukpre-test dan post-test terhadap pemahaman partisipan mengenai materi yangdisampaikan. Peneliti dapat mengamati perbedaan antara dua variabel: Pre-test
dan post-test. Jumlah Pengamatan (Count): Terdapat 14 pengamatan untuk setiapvariabel. Rata-rata (Mean): Rata-rata dari (76.79) lebih tinggi daripada rata-ratapre-test (53.57) dengan P-value: 0.028. Secara keseluruhan, dapat disimpulkanbahwa skor pada post-test cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pre-test, hal ini menunjukkan adanya peningkatan variabel post-test yang diukur setelahterlaksananya suatu kegiatan atau intervensi tertentu. Intervensi atau kegiatanyang dilakukan telah berhasil meningkatkan variabel yang diamati dari remajaBanjar Kekeran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata, peningkatan konsistensi skor, dan pergeseran distribusi nilai ke arah yanglebihtinggi pada post-test.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Febrina, D. T., Suharso, P. L., & Saleh, A. Y. (2018). Self-esteemremaja awal:Temuan baseline dari rencana program self-instructional training kompetensi
diri. Jurnal Psikologi Insight, 2(1). Kusumawardhani, D. D., & Mamesah, M. (2020). Gambaran Penerimaan Diri Siswayang Mengalami Perceraian Orangtua. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 9(2), 138-149. Lindawati, R. (2022). Bakti untuk Negeri melalui Program Kampus Mengajar:Sharing Session. Jurnal Abdidas, 3(1), 176-180. Nender, E. W. A., Widyawati, S., & Savitri, A. D. (2017). Penerimaan Diri padaRemaja Yang Orangtuanya Bercerai. Jurnal Psikologi Universitas Semarang, 10-18.
Refnadi, R. (2018). Konsep self-esteem serta implikasinya pada siswa. Jurnal
EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(1), 16-22. Salsabilla, S. S., & Maryatmi, A. S. (2023). Hubungan Antara Self EsteemDanSelf
Acceptance Dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada RemajaPutri Di SMA BPS&K 1 Jakarta. Psikologi Kreatif Inovatif, 3(1), 11-21. ISO690Sasmita, H., & Neviyarni, Y. K. (2021). Meningkatkan Self EsteemRemaja Melalui
Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Behavioral Therapy. Ability: Journal
of Education and Social Analysis, 32-43. Septiana, A. C., & Muhid, A. (2022). Efektivitas Mindfulness Therapy dalamMeningkatkan Self Acceptance Remaja Broken Home: Literature Review. EduConsilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, 3(1), 14-24. Valencia, C., & Soetikno, N. (2022). Pengaruh Fungsi Keluarga terhadapSelf-Esteem Remaja yang Memiliki Keluarga Bercerai pada Masa Anak. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), 13191-13201. Waney, N. C., Kristinawati, W., & Setiawan, A. (2020). Mindfulness dan penerimaandiri pada remaja di era digital. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 22(2), 73-81.