PEMBERIAN PSIKOEDUKASI MENGENAI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP REMAJA DI BANJAR KEKERAN,DESAPENATAHAN, TABANAN, BALI
Article Sidebar
Download : 28
Main Article Content
Abstract
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan perkembangan diri. Fase remajamerupakan suatu tahapan perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanakmenuju masa dewasa dimana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional
pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Inilah yang nantinya menimbulkan efekpada remaja yaitu kekerasan. Kekerasan adalah perilaku yang secara sengaja ditujukanuntuk menyakiti dan dapat menyebabkan luka pada orang lain. Untuk mengurangi jumlahaduan mengenai kekerasan, peneliti berencana memberikan psikoedukasi terhadap remajadi Banjar Kekeran. Metode yang digunakan penulis dalam pemberian psikoedukasi mengenai
kekerasan yang terjadi pada remaja di Banjar Kekeran, Penatahan, Tabanan yaitu denganmenggunakan metode diskusi. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sesi tanyajawab setelah pemaparan materi. Dari hasil statistik deskriptif yang diberikan informasi
tentang distribusi dari dua variabel, yaitu pre-test dan post-test. Rata-rata "pre-test" adalah47.50, dengan variasi yang cukup besar (ditunjukkan oleh standar deviasi yang tinggi). Rata-rata "post-test" adalah 85.00, yang menunjukkan peningkatan yang signifikandari "pre-test" ke "post-test". Ada peningkatan yang signifikan dari pre-test ke post-test, yangdapat diindikasikan oleh rata-rata yang lebih tinggi pada post-test.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anwar, Z., & Rahmah, M. (2016). Psikoedukasi tentang risiko perkawinanusiamuda untuk menurunkan intensi pernikahan dini pada remaja. Psikologia(Jurnal Psikologi), 1(1), 1-14. Buss, A. H., & Perry, M. P. (1992). The aggression questionnaire. Journal of
Personality and Social Psychology, 63, 452-459. Febriana, P., & Situmorang, N. Z. (2019). Mengapa remaja agresi ?. Jurnal
Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(1), 16-21. Hurlock, E. 1980. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentangkehidupan, Jakarta: Erlangga. Kustanty, U. F. (2018). Pencegahan, perlindungan, dan penanganan kekerasanterhadap anak dan remaja. Jurnal Harkat, 14(2), 139-145. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. 2023. Catatan TahunanKomnas Perempuan di Jakarta,Indonesia
Rina, S. 2015. Hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku agresi remaja(Skripsi), Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta. Santrock, J. W. 2007. Remaja jilid 2(11th ed.; Benedictine Widyasinta, Ed), Jakarta:Erlangga. Sugiyono. (2017). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta. Yadav, S., & Kar, S. K. (2014). Models of psychoeducation: An Indian perspective. Indian Journal Of Applied Research, 7, 422-423. doi:10.15373/2249555x/july2014/134.