PEMBUATAN PROGRAM TERAPI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PSIKOEDUKASI DI SEKOLAH “CH”
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki perbedaan baik secara fisiknya, intelektual, sosial, mental serta emosional dalam perkembangan dan pertumbuhannya dibandingkan dengan anak yang lain. Dalam menjadi shadow teacher untuk Anak inisial K dan inisial J, penulis mengobservasi perilaku anak dan menemukan adanya perilaku seperti tantrum, berlari di kelas dan tidak fokus. Selain itu guru CH masih kurang pemahaman terkait ABK dan penanganan ketika tantrum di kelas Adanya permasalahan tersebut membuat penulis merancang program psikoedukasi untuk guru dan terapi untuk ABK. Hasil dari program psikoedukasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru terkait ABK dilihat hasil pre-test yaitu dengan skor 80 dan hasil post-test dengan skor 100. Hasil dari program terapi menunjukkan kurang efektif dilihat dari hasil SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire). Pada anak inisial K terdapat penurunan pada aspek hiperaktivitas. Namun pada aspek, masalah perilaku, emosional, dan masalah teman sebaya mengalami peningkatan dan aspek prososial tidak mengalami peningkatan atau penurunan setelah dilakukannya intervensi terapi. Pada anak inisial J terdapat penurunun pada aspek hiperaktivitas dan masalah perilaku namun tidak terdapat peningkatan atau penurunan pada aspek emosional, masalah teman sebaya dan prososial setelah intervensi terapi.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5 (5th ed). American Psychiatric Association.
Anggraeni, A., Silvianis Diwanti, Y., & Hamidah, N. (2022). Pemberian Psikoedukasi Kepada Masyarakat Melalui Media Poster. Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP), 2(1), 33–40. https://doi.org/10.25299/jicop.v2i1.9054
Aryani, F., & Latif, S. (2022). Deteksi Dini Masalah Psikologis dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19 Menggunakan Strength and Difficulties Questionnaire (Sdq). 4(1).
Elbeltagi, R., Al-Beltagi, M., Saeed, N. K., & Alhawamdeh, R. (2023). Play therapy in children with autism: Its role, implications, and limitations. World Journal of Clinical Pediatrics, 12(1), 1–22. https://doi.org/10.5409/wjcp.v12.i1.1
Koukourikos, K., Tsaloglidou, A., Tzeha, L., Iliadis, C., Frantzana, A., Katsimbeli, A., & Kourkouta, L. (2021). An Overview of Play Therapy. Materia Socio Medica, 33(4), 293. https://doi.org/10.5455/msm.2021.33.293-297
Mardiansah Mardiansah, Rizki Alvi Ramadhan, & Reni Suryani. (2024). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus dan Klasifikasinya. Ta’rim: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini, 5(1), 164–170. https://doi.org/10.59059/tarim.v5i1.1013
Pradnyaswari, A. A. A., Suminar, D. R., & Marheni, A. (2022). Psikoedukasi untuk Meningkatkan Pemahaman Terkait Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada Guru TK Inklusi ‘X’ Denpasar. Psikostudia : Jurnal Psikologi, 11(3). http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v11i3
Ritonga, R. S., Nofianti, R., Arifin, D., & Patuzahra, S. (2024). Efektivitas Play Therapy dalam Pengendalian Emosi Anak Usia 3 sampai 5 Tahun.
Rizkiah, A., Risanty, R. D., & Mujiastuti, R. (2020). SISTEM PENDETEKSI DINI KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL ANAK USIA 4-17 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. JUST IT : Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer, 10(2), 83. https://doi.org/10.24853/justit.10.2.83-93
Rodhiyah, R. R., Khairunnisa, N. S., Wardani, M. R. K., Aziz, I. M., Rahmawati, U. I., & Andayani, T. R. (2023). INTERVENSI TEMPER TANTRUM PADA ANAK AUTIS SEBAGAI UPAYA MENUNJANG TUMBUH KEMBANG ABK: LITERATURE REVIEW.