PENDAMPINGAN KELOMPOK SADAR WISATA DESA CATUR KINTAMANI MENUJU DESA WISATA YANG KEKINIAN

Main Article Content

Monica Wulandari
Putu Chris Susanto
I Made Andityawan
Jessica Barbara Sinlae
Rheza Paleva Wiryadikara
Anak Agung Kompiang Adiada

Abstract

ABSTRAK
Desa Catur yang berlokasi di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli memiliki potensi sebagai desa wisata, dengan mengutamakan kopi sebagai salah satu daya tarik unggulan beserta keindahan alam, perpaduan budaya bali dan etnis Tionghoa, perkebunan jeruk di sela-sela bunga gumitir dan tanaman herbal. Berdasarkan hal tersebut, luaran dari program kreatifitas mahasiswa untuk pengabdian masyarakat adalah mewujudkan Desa Catur Kintamani sebagai desa wisata kekinian berbasis masyarakat. Tim menyusun strategi pelaksanaan yang berupa inventori dan dokumentasi untuk mendalami lebih pasti kendala-kendala yang menghalangi, sesi konsultasi, penyuluhan dan pemberian pelatihan. Melalui metode pelaksanaan yang dijalankan, tim telah berhasil mencapai beberapa hal penting yaitu terlibat sebagai penggagas dalam terbentuk Pokdarwis Desa Wisata Catur, membuat promosi Desa Wisata Catur melalui sosial media yaitu Facebook dan Instagram, menginventori Desa Wisata Catur Kintamani dengan konsep 4A (atraksi, akses, fasilitas, dan kelembagan), mendesain logo dari Desa Wisata Catur Kintamani yang terpasang dalam 2 jenis x-banner dan t-banner di Desa Wisata Catur Kintamani, terbentuknya visi, branding, positioning, dan tagline dari Desa Wisata Catur Kintamani, mencetak brosur itinerary dan buku cerita legenda dari Pura Pebini yang terdapat pada Desa Wisata Catur Kintamani, memberikan pendampingan serta pelatihan, serta mendesain bersama spot swafoto untuk wisatawan.
Kata kunci: desa wisata, atraksi, destinasi, pariwisata, pemasaran, media sosial
ABSTRACT
Catur Village is located in Kintamani subdistrict, Bangli Regency, Bali. The village has great potential to become a community-based tourism destination with its Arabica coffee as its main draw, coupled with its natural beauty, assimilation between Balinese and Chinese culture, orange and marigold plantations as well as herbal medicinal plants. Based on these potential, the expected outcome from this student community development program is to realize Catur’s potential as community-based tourism village. The team deviced an implementation strategy to inventorize and document the potentials and obstacles faced by the village, providing consultation, assistance, and training. Through the various implementation methods, the team has been able to accomplish several important steps including the forming of Catur Tourism Committee, creating social media promotion for the tourism village through Facebook and Instagram, creating an inventory of Catur’s potential based on the 4A concept of tourism (attraction, accessibility, amenities, ancillary), designing a logo and printed promotional materials, assisting in the formulation of the vision, positioning, branding, posititioning, and tagline of the tourism village, as well as creating supported materials such as brochures, a booket of local folklore, as well as giving training and designing a selfie spot for tourists.
Keywords: tourism, village, attraction, destination, marketing, social media

Article Details

How to Cite
Wulandari, M., Susanto, P. C., Andityawan, I. M., Sinlae, J. B., Wiryadikara, R. P., & Adiada, A. A. K. (2018). PENDAMPINGAN KELOMPOK SADAR WISATA DESA CATUR KINTAMANI MENUJU DESA WISATA YANG KEKINIAN. Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK), 1. https://doi.org/10.36002/sptk.v0i0.459
Section
Articles