PENDAMPINGAN KELOMPOK TANAMAN OBAT KELUARGA MENUJU KELUARGA SEHAT DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI

Main Article Content

I P Darmawijaya
Ni Made Diana Erfiani
Dermawan Waruwu

Abstract

ABSTRACT

The development of medicinal uses of plants has accelerated very rapidly until the discovery of drugs and new technologies. Utilization of applied technology must continue to be carried out so that it can provide or bring benefits that are very broad to the lowest strata of society through the facilitation of community groups. In community development, the vital role of farmer groups and rural communities is needed not only in food independence but also in health independence through the development of family medicinal plants. The family medicinal herbs group (TOGA) in Catur Village, Kintamani, Bangli is a pioneering group of women farmers in Catur Village, Kintamani, Bangli Regency. Family medicinal plants are very identical to herbs that come from medicinal plants that taste bitter, are not good for consumption, and do not contain aesthetic value. Thus the use of family medicinal plants is still limited because it is not in great demand. The aim of this assistance activity is to increase the knowledge and abilities of the people of the Chess Village, especially the Family Medicinal Plants Group whose members are the Women Farmers Group (KWT). The assistance was begun with the formation of a TOGA group, then the understanding of the efficacy of medicinal plants, the creation of a TOGA garden, and the process of making herbs. From this mentoring activity it can be concluded that public knowledge has increased related to the use of medicinal plants and can improve the economic level especially members of the Family Medicinal Plants (TOGA) group in Catur Village.
Keywords: Catur Village, TOGA, KWT.

ABSTRAK
Perkembangan pemanfaatan tanaman yang berkhasiat obat telah mengalami percepatan yang sangat pesat sampai pada penemuan obat maupun teknologi baru. Pemanfaatan teknologi terapan harus terus dilaksanakan agar dapat memberikan atau mendatangkan manfaat yang sangat luas sampai pada lapisan masyarakat terbawah melalui pendampingan kelompok-kelompok masyarakat. Dalam pembangunan masyarakat, peran vital kelompok tani maupun masyarakat pedesaan sangat diperlukan tidak hanya dalam kemandirian pangan juga pada kemandirian kesehatan melalui pengembangan tanaman obat keluarga. Kelompok tanaman obat keluarga (TOGA) di Desa Catur, Kintamani, Bangli merupakan rintisan dari kelompok wanita tani Desa Catur, Kintamani, Kabupaten Bangli. Tanaman obat keluarga sudah sangat identik dengan jamu yang berasal dari tanaman obat yang rasanya pahit, tidak enak dikonsumsi, serta tidak mengandung nilai estetika. Dengan demikian pemanfaatan tanaman obat keluarga masih terbatas karena kurang diminati.Tujuan dari kegiatan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga masyarakat Desa Catur khususnya Kelompok Tanaman Obat Keluarga yang beranggoatakan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan pendampingan ini adalah pemahaman tentang khasiat tanaman obat, pembuatan kebun TOGA, serta proses pembuatan herbal. Dari kegiatan pendampingan ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat meningkat terkait pemanfaatan tanaman obat dan dapat meningkatkan taraf ekonomi khususnya anggota kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Catur.
Kata kunci: Desa Catur, TOGA, KWT.

Article Details

How to Cite
Darmawijaya, I. P., Erfiani, N. M. D., & Waruwu, D. (2019). PENDAMPINGAN KELOMPOK TANAMAN OBAT KELUARGA MENUJU KELUARGA SEHAT DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI. Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK), 2. https://doi.org/10.36002/sptk.v0i0.808
Section
Articles