FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DUPLIKASI NOMOR REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA KABUPATEN BADUNG
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Berdasarkan survey awal di Instalasi Rekam Medis, pada bulan Juni sampai dengan Juli 2021 didapatkan penomoran rekam medis pasien rawat jalan yang memiliki nomor ganda (duplikasi) sebanyak 187 (0,94%) dari 19.888 rekam medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya duplikasi nomor rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung.Rancangan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analitik kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional, dan sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien rawat jalan dengan penomoran yang duplikasi berjumlah 187 rekam medis.Hasil penelitian ini adalah dari 187 rekam medis yang memiliki nomor ganda (duplikasi) didapatkan hubungan yang signifikan antara rekam medis yang salah letak (misfile) dengan terjadinya duplikasi nomor rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, memiliki nilai p value = 0,000 (< 0,05), dengan jumlah rekam medis yang salah letak (misfile) sebanyak 112 (59,9%). Adanya hubungan yang signifikan antara rekam medis yang tidak ditemukan (drop out) dengan terjadinya duplikasi nomor rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, yang memiliki nilai p value = 0,000 (< 0,05), dengan jumlah rekam medis yang tidak ditemukan (drop out) sebesar 96 (51,3%). Serta adanya hubungan yang signifikan dari tidak adanya tracer rekam medis dengan terjadinya duplikasi nomor rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, memiliki nilai p value 0,004 (< 0,05) dengan tracer berjumlah 10 (5,4%).Kesimpulan dalam penelitian ini, dari hasil perhitungan uji staitistik dengan Chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kejadian penomoran rekam medis pasien rawat jalan yang duplikasi dengan salah letak (misfile) rekam medis, rekam medis yang tidak ditemukan (drop out) dan rekam medis keluar yang tidak ada tracernya.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ali, A., Seha, H. N., & Susilani, A. T. (2020). Faktor Duplikasi Nomor Rekam Medis Dengan Pendekatan Fishbone. Prosiding" Inovasi Teknologi Informasi Untuk Mendukung Kerja PMIK Dalam Rangka Kendali Biaya Di Fasyankes".
Astika, F., & Setiawan, H. D. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penomoran Ganda Di Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru Tahun 2020. JHMHS: Journal of Hospital Management and Health Science, 2(1), 27-32.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis di Indonesia Rumah Sakit, Revisi II. Jakarta: Direktorat Jendral PelayananMedik.
Fenia, S. Z., & Candra, Y. (2019). Ketetapan Jumlah Petugas Filing Dengan Ketepatan Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Sakit X Padang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, 21(2), 231-239.
Gultom, S. P., & Pakpahan, E. W. (2019). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam medis Di Rumah Sakit Umum Madani Medan. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 604-613.
Hakam, F & Nurbaya. (2018). Pelatihan Manajemen Rekam Medis Sesuai Dengan Standar Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Di Puskesmas Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), 1(2).
Hakam, F. (2020). Pelatihan Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Puskesmas Weru Kabupaten Sukoharjo. Journal of Community Engagement in Health, 3(1), 116-122.
Hasibuan, A. S. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di UPT Rumah Sakit Khusus Paru Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 108-113.
Hatta, G.R., 2014. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. 3rd ed. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hermansyah, Y. (2017). Analisis Faktor Terjadinya Duplikasi Berkas Rekam Medis Ruangan Filling Di RSUD Tais Kabupaten Seluma. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management), 2(1), 25-37.
Kamil, N., Putra, D. S. H., Erawantini, F., & Muna, N. (2020). Evaluasi Kinerja Petugas Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 2(1), 155-168.
Kartini, S. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Advent Medan. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 98-107.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Instrumen Survei Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. 1st ed. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Institute Of Medicine. National Academy Press Washington, D.C.
Lindawati, R. (2018). Analisis Pelaksanaan Sistem Penomoran Rekam Medis Rawat Inap... Journal Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 1(2), 66-70.
Ningsih, E. R., Rosada, A., & Larasati, L. (2020). Tinjauan Dampak Terjadinya Duplikasi Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Tk III Dr. R Soeharsono Banjarmasin. Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi, 2(1), 45-50.
Notoadmodjo, S., 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurmawati & Arofah, K. (2021). Analisis Aspek Dukungan Organisasi dan Manajemen terhadap Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Puskesmas. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 9(1), 14-20.
Nurmawati, I., & Arofah, K. (2019). Analisis Aspek Kompetensi Individu Dalam Duplikasi Nomor Rekam Medis di Puskesmas. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(1), 1-6.
Nuryati, N., Ningtyas, A. M., Herwanto, G. B., & Sulistiyo, W. (2020). ‘Resik’sebagai Sistem Informasi untuk Identifikasi Berkas Rekam Medis Ganda di Rumah Sakit Umum Daerah X Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(2), 67-73.
Oktavia, D. (2020). Optimalisasi Sistem Penyimpanan Rekam Medis Di Puskesmas Padang Pasir Tahun 2019. LOGISTA-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 116-122.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269., 2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56., 2014. Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66., 2016. Tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja Rumah Sakit. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11., 2017. Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta.
Ramadani, N & Syafitri. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Duplikasi Nomor Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Tais. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management), 2(1), 16-24.
Ramadhayanti, D. A., Cahyo, K., & Widagdo, L. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencegahan Kejadian Drop Out Tuberkulosis pada Keluarga di Seluruh Wilayah Kerja Puskesmas Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 6(2), 163-169.
Sari, S. K., & Krianto, T. (2020). Faktor Pasien Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Di Indonesia: Tinjauan Sistematik. Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh), 6(2), 115-123.
Setiawan, E. A., Wijayanti, R. A., Deharja, A., & Swari, S. J. (2020). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Kencong Kabupaten Jember. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(3), 165-173.
Sonia, D., & Maulinabila, A. (2020). Pengaruh Kelengkapan Pengisian Medical Discharge Summary Pasien Rawat Inap Terhadap Implementasi SNARS Edisi 1 Elemen Penilaian MIRM 15 di Rumah Sakit AMC Cileunyi. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(2), 132-140.
Swarjana, I Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi II). Yogyakarta: ANDI.
Swidyawati, Y., Rumpiati, R., & Dharmastuti, A. (2017). Manajemen Pengawasan (Controlling) Berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) Unit Rekam Medispada Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) di RSU Muhammadiyah Ponorogo. 2-Trik: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 7(3), 223-229.
Undang-Undang Nomor 44., 2009. Tentang Rumah Sakit. Jakarta.