KORELASI POSISI KERJA YANG MENYEBABKAN NECK PAIN PADA PEKERJA EYELASH EXTENSION DI SALON LASH AND BEAUTY DENPASAR, BALI

Main Article Content

Helena I Gusti Ayu Putu Lady Landiana
Indah Pramita
I Made Astika Yasa

Abstract

Eyelash extension merupakan trand atau gaya kosmetik yang digunakan untuk meningkatkan volume bulu mata seseorang yang bisa disebut dengan metode sambung bulu mata menggunakan bulu mata sintetis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Salon Lash And Beauty Denpasar, Bali, posisi kerja pada pekerja eyelash extension yang gerakannya monoton dan tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan nyeri leher (neck pain). Posisi kerja adalah postur tubuh yang secara alami dibentuk oleh tubuh pekerja, dan postur yang berinteraksi dengan kebiasaan kerja dan peralatan yang digunakan dalam bekerja.. Dalam penelitian ini dilakukan dua metode pengukuran. Pengukuran yang digunakan yaitu VAS dan RULA. Tujuan pengukuran VAS adalah untuk mengetahui nilai / skor nyeri yg dirasakan oleh pekerja eyelash extension yang didapatkan hasil VAS 4 orang dengan skor 3, 4 orang dengan skor 4 dan 4 orang dengan skor 5. Sedangkan tujuan pemeriksaan RULA adalah untuk mengetahui beban kerja tubuh bagian atas yang didapatkan hasil pengukuran RULA 3 orang dengan skor 4, 4 orang dengan skor 5, dan 5 orang dengan skor 6. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahi hubungan posisi kerja yang menyebabkan keluhan neck pain pada pekerja eyelash extension. Penelitian ini menggunakan metode korelasi yang menggunakan 12 sampel penelitian. Data dari ke 12 sampel ini akan dilakuan dengan menggunakan Uji SPSS dengan pengukuran Uji Linearitas Regresi dan Uji Hipotesis menggunakan metode pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan yaitu P<0,005  yang berarti terdapat korelasi yang kuat dan terdapat hubungan yang positif pada posisi kerja pekerja eyelash extension dengan keluhan neck pain pada sampel penelitian.

Article Details

How to Cite
Landiana, H. I. G. A. P. L., Pramita, I., & Yasa, I. M. A. (2023). KORELASI POSISI KERJA YANG MENYEBABKAN NECK PAIN PADA PEKERJA EYELASH EXTENSION DI SALON LASH AND BEAUTY DENPASAR, BALI. JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI), 2(1). Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/jakasakti/article/view/2468
Section
Articles

References

Widiastuti.,2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. ISBN: 978-979-769-832-4

Sugiyono. (2017), ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D’, Bandung:Alfabeta Bandung, ISBN: 979-8433-64-0.

Bennetti. et al.,2016. Analyses Of Balance and Flexibility Of Obses Patients Undergoing Bariatric Suegery. Clinical Sciencei, 71(2):78-81. DOI:10.6061/clinics/2016(02)05. [diakses tanggal 29 Juli 2020]. ISSN: 1980-5322

Deyo, Richard and James, Weinstein.2004, Low Back Pain. New England Journal Med. Vol 344 No. 5.

Dwivedi, P. (2015). Job Strain And Health Problems Among Tailors’, International Journal Of Science And Research (Ijsr), 4(8), Pp. 315–318. Available At: Www.Ijsr.Net, ISSN:2319-7064, [Diakses pada 3 Agustus 2020]

Hardian. 2010. Vitamin B1,B6 dan B12 Terhadap Kelelahan Otot. Skripsi. FakultasKedokteran Universitas Diponegoro.

Harwanti, Nur dan Panuwun. 2018. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Low Back Pain (Lbp) Pada Pekerja Di Home Industri Batik Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmas Indonesia, Volume 10 Nomor 2 Juli 2018, Hal 109-123. Diakses tanggal 16 Agustus 2020

Hoeger., 2018. Fitness & Wellness, Eleventh Edition. USA: Cengage. ISBN: 9781-285-73315-9

Keller.K And Engelhardt, M.(2013). Strength And Muscle Mass Loss With Aging Proces Age and Strength Loss, ISNN: 2240-4554