Senyawa Minuman Sinom Campuran Jeruk Nipis dan Madu pada Kunyit Tersubstitusi Berbagai Rimpang

Main Article Content

Ni Ketut Wiradnyani
Ni Ketut Mitha Widiyanti
Dylla Hanggaeni Dyah P

Abstract

Sinom Campuran Jeruk Nipis dan Madu (SCJM), saat ini sudah merupakan minuman fungsional yang dapat menurunkan Gula darah Puasa dan menaggulangi kerusakan sel-sel Betha yang terdapat pada Pulau Lamgerhans sampai 40%. Saat ini bahan yang dari rimpang kunyit akan diganti dengan menggunakan campuran rimpang lainya seperti; kunyit putih, temu ireng dan temulawak, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran senyawa sinom formulasi hasil substitusi kunyit dengan berbagai rimpang yang dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap dengan membaca hasil gambar grafik kromatogram maupun libreries waktu retensi dan lebar area. Hasil analisis pembacaan kromatogram dari GC-MS menunjukkan bahwa terbaca senyawa 5,8-Epoxy-15-nor-labdane1-Acetyl-2,2,6-trimethyl-9-formylbicylo[4.3.0]nanone) sebagai senyawa yang berat molekulnya tertinggi karena paling lambatnterbaca yaitu pada retensi time 27.27% pada area 5.58.

Article Details

How to Cite
Ni Ketut Wiradnyani, Ni Ketut Mitha Widiyanti, & Dylla Hanggaeni Dyah P. (2023). Senyawa Minuman Sinom Campuran Jeruk Nipis dan Madu pada Kunyit Tersubstitusi Berbagai Rimpang. JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI), 2(1). https://doi.org/10.36002/js.v2i1.2575
Section
Articles

References

Ambarwati. (2019). Penentuan Kadar Fenolik Total dan Nilai SPP (sun Protection Factor) Dari Ekstrak dan Ekstrak Terpurifikasi Temu Hitam (curcuma aeruginosa Rob), Universitas Muhamadiyah Purwokerto Jurnal. Fakultas Farmasi UMP .

Christiane, R.P. (2006). Seasonal variation and analgesic properties of different parts from Curcuma zedoaria Roscoe (Zingiberaceae) grown in Brazil. Z Naturforsc. 61: 6–10.

Ficker, C.E., Smith, M.L., Susiarti S, Leaman, D.J., Irawati, C., Arnason, J.T. (2003). Inhibition of human pathogenic fungi by members of Zingiberaceae used by the Kenyah (Indonesian Borneo). J Ethnopharmacol., 85: 289–93.

Himaja, M., Ranjhita, A., Ramana M.V., Karigar, A. (2010). Phytochemical screening and antioxidant activity of rhizome part of Curcuma zedoaria. IJRAP. 1(2): 414– 7.

Hutapea, J.R. (1993). Inventaris tanaman obat Indonesia. Edisi ke–2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993.