Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Patuh dan tidak Patuh terhadap Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kediri 1 Kabupaten Tabanan

Main Article Content

Ni Putu Diah Putri Agustin
Made Nyandra
Ni Putu Widya Astuti

Abstract

Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah yang semakin meningkat jumlah penderitanya setiap tahun. Pada tahun 2025, diperkirakan 1,5 miliar orang akan mengidap hipertensi, dengan 9,4 juta kematian setiap tahun yang terkait dengan komplikasi hipertensi. Prevalensi penyakit ini juga terus meningkat, diperkirakan mencapai 29% pada orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2025. Wanita di atas usia 65 tahun lebih rentan terhadap hipertensi daripada pria, sementara pada usia paruh baya dan remaja, laki-laki lebih sering terkena hipertensi. Pada usia 55 hingga 64 tahun, sekitar 15-20% populasi dunia menderita hipertensi. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri terus meningkat. Dalam keadaan istirahat, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik di atas 140 mm Hg dan tekanan diastolik di atas 90 mm Hg dalam dua pembacaan yang terpisah lima menit. Faktor-faktor risiko meliputi usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan gaya hidup seperti merokok, konsumsi natrium berlebih, lemak jenuh, alkohol, obesitas, kurang olahraga, stres, dan estrogen. Di Indonesia, hipertensi adalah masalah serius dalam pelayanan kesehatan dasar. Prevalensi hipertensi di berbagai kelompok usia cukup tinggi, seperti pada usia 45 hingga di atas 75 tahun dengan estimasi prevalensi mencapai 69,5%. Penelitian di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, menunjukkan tingginya angka penderita hipertensi, mencapai lebih dari 50%. Bahkan di Provinsi Bali, prevalensi hipertensi mengalami peningkatan signifikan hingga 30,97% dalam lima tahun terakhir. Kepatuhan terhadap pengobatan menjadi masalah penting, terutama karena hipertensi membutuhkan pengobatan jangka panjang dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Inovasi dalam meningkatkan pengetahuan, dukungan keluarga, dan akses pelayanan menjadi kunci meningkatkan kepatuhan pengobatan orang yang menderita hipertensi

Article Details

How to Cite
Agustin, N. P. D. P., Nyandra, M., & Astuti, N. P. W. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Patuh dan tidak Patuh terhadap Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kediri 1 Kabupaten Tabanan. JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI), 2(3). https://doi.org/10.36002/js.v2i3.2700
Section
Articles

References

Annisa. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Pattingallong Kota Makasar. Universitas Hassanuddin.

Maulida, K., Neni., N., & Maywati, S. 2022. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga dengan Upaya Pengendalian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Cikampek Kabupaten Karawang. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 18(2).

Notoatmodjo, S. 2018. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Veradita, F., & Faizah, N. Hubungan antara Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi pada Masyarakat Dusun Pedalaman Kelompang Gubug. Jurnal Farmasi Medica, 5(2). https://doi.org/10.35799/pmj.v5i2.43355

Violita, F. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri. Universitas Hasanuddin.