Gambaran Emosi Remaja Dengan Orang Tua yang Bercerai
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Perceraian yang terjadi pada kedua orang tua akan memengruhi kondisi emosion dan psikis pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran emosional pada remaja usia (11-20) tahun yang menjadi korban perceraian kedua orang tuanya di Ungasan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah remaja dengan rentan usia (11-20) tahun yang berada di desa Ungasan. Teknik penggalian data pada Penelitian menggunakan metode wawancara. Gambaran emosional pada remaja yang mengalami berbagai macam dampak. ketiga subjek penelitian adalah remaja yang mendapatkan dampak dari orangtua yang bercerai, sehingga membuat mereka kurang mendapatkan rasa kasih sayang, kurang mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya, dan menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Dari perceraian tersebut, hubungan antara orangtua dengan si anak akan memiliki jarak, bahkan bisa sampai tidak berhubungan sama sekali. Emosi yang dirasakan oleh ketiga subjek penelitian tersebut ialah sedih, marah, cemas dan khawatir akan perjalanan hidupnya yang akan mendatang.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Azizah, R. N. (2017). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Perkembangan
Psikologis Anak. Jurnal Pendidikan Dan Keilmuwan Islam, 2(2), 152–172
Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development. 12(1), 21.
Darwis, D., & Yusiana, T. (2016). Penggunaan Metode Analisis Historis Untuk Menentukan Anggaran Produksi. 42-51.
Dorland, W.A. Newman. (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Gemilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling. 144-159.
Herdiansyah, H. (2019). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial Perspektif Konvensional Dan Kontemporer. Jakarta: Salemba Humanika.
Fitriyah, L. dan Jauhar, M. (2014). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Rahayu, S. M. (2017). Konseling Keluarga Dengan Pendekatan Behavioral: Strategi Mewujudkan Keharmonisan Dalam Keluarga. 264-272.
Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak. 1-18.
Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Remaja. 109-119
Rodgers, K.B & Rose, H.A. (2002). Risk And Resiliency Factors Among Adolescent Who Experience Marital Transition. Journal Of Marriage And Family 64(4). 1024-1037. Doi: 10.1111/J.1741-3737.2002.01024.X
Srinahyanti. (2018). Pengaruh Perceraian Pada Anak Usia Dini. 53-61.