ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH CIREBON MENGGUNAKAN METODE ABK-KES TAHUN 2025
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Terjadinya tidak seimbangnya jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dengan jumlah staf yang tersedia tersedia dapat mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas pelayanan, terutama di tengah perkembangan teknologi dan meningkatnya jumlah pasien. Penelitian ini bertujuan menghitung kebutuhan tenaga kerja di unit rekam medis RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes). Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Populasi penelitian berjumlah 18 petugas rekam medis, dengan sampel sebanyak 4 petugas per subbagian menggunakan teknik purposive sampling. Hasil perhitungan menunjukkan waktu kerja tersedia sebesar 65.340 menit/tahun. Berdasarkan metode ABK-Kes, kebutuhan tenaga rekam medis adalah 4 petugas koding rawat jalan, 1 petugas koding rawat inap, 1 petugas assembling, 11 petugas filling, dan 1 petugas pelaporan. Secara keseluruhan, dibutuhkan 19 tenaga kerja, sehingga terdapat kekurangan 12 petugas rekam medis di RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Bissilisin, B. N., Rumana, N. A., Putra, D. H., & Fannya, P. (2023). Perbedaan Kinerja Petugas Rekam Medis, Casemix, Dan TPP Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Di Rumah Sakit Bhakti Mulia Tahun 2022. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(11), 4507-4516.
Chrismawanti, M. (2020). Tinjauan kebutuhan sumber daya manusia di rekam medisberdasarkan metode analisis beban kerja kesehatan (abk-kes) di rumah sakit umum darmayu ponorogo. Jurnal Delima Harapan, 7(1), 48-57.
Fadila, R. (2019). Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rekam Medis di Unit Filing. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2(1), 48-52.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.5.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/312/2020 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Kementerian PANRB
Loudoe, M. M., FoEh, J. E., & Niha, S. S. (2023). Pengaruh Stress Kerja, Beban Kerja, dan Kebutuhan Aktualisasi Diri Terhadap Prestasi Kerja Melalui Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siber Multi Disiplin, 1(2), 52-65.
Nulia, S., Rahmadhani, I., Kuncoro, A., Rahmadani, A., Fitri, S., & Wijayanti, D. (2021). Gambaran Stres Kerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Kota Surabaya. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 6(2), 189-194.
Pamungkas, F., & Hariyanto, T. (2015). Identifikasi ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal kedokteran brawijaya, 28(2), 124-128.
Pramesti, Y. F. (2023). Analisis Sumber Daya Manusia Kesehatan Instalasi Rekam Medis Menggunakan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 3(1), 59-73.