IDENTIFIKASI KENDALA GURU IPA DALAM MENYUSUN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SD NEGERI 4 DALUNG, KUTA UTARA

Main Article Content

Ida Ayu Purnama Bestari
I Nengah Suparta

Abstract

Abstrak
Merdeka belajar adalah kebijakan yang memiliki esensi kemerdekaan berpikir. Untuk mendukung merdeka belajar, maka Ujian Nasional (UN) dihapuskan dan diganti asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Asesmen kompetensi minimum meliputi literasi dan numerasi. Siswa diharuskan memiliki pemikiran kritis khususnya dalam menjawab soal literasi. Salah satu cara yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan mengembangkan dan membiasakan pembelajaran yang berbasis masalah. Tetapi, kenyataannya guru jarang memberikan permasalahan kepada siswa, dan lebih mengutamakan materi di buku dan soal di lembar kerja siswa (LKS). Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Dalung, untuk mengidentifikasi permasalahan guru menyusun masalah dalam proses pembelajaran. Selain itu untuk mengetahui tanggapan guru terkait dengan penting atau tidaknya suatu masalah dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Diperoleh hasil bahwa semua guru menyatakan bahwa pemberian masalah kepada siswa penting dalam pembelajaran. Dari pengolahan data identifikasi permasalahan yang dihadapi guru dalam menyusun masalah, diperoleh hasil yaitu belum terbiasanya guru menyusun masalah; pemikiran yang rumit dalam menyusun masalah; jarang menggunakan dan mengembangkan berbagai fitur edukasi online; guru di SD Negeri 4 Dalung kebanyakan adalah wali kelas yang mengampu semua mata pelajaran, sehingga kurang menguasai konsep beberapa mata pelajaran.
Kata kunci: berpikir kritis, berbasis masalah, literasi, merdeka belajar.
Abstract
Merdeka belajar (freedom of learning) is a policy that has the essence of freedom of thought. To support independent learning, the National Examination was eliminated, replaced by the minimum competency assessment and character survei. The minimum competency assessment includes literacy and numeracy. Students are required to demonstrate critical thinking skills, especially in answering literacy questions. One way that can be developed to improve critical thinking skills is by developing and getting used to problem-based learning. However, in reality teachers rarely give problems to students, and prioritize material in books and questions on student worksheets (LKS). The research was conducted at SD Negeri 4 Dalung, to identify teacher problems in developing problems in the learning process. In addition, to examine teacher responses related to the importance or not of a problem in learning. This study uses interviews and questionnaires to collect data. It was found that all teachers stated that giving an important problem in learning. From the identification of problems faced by teachers in formulating problems, the results obtained were that teachers were not accustomed to arranging problems; intricate thinking in problem structure; rarely use and develop various online educational features; most of the teachers at SD Negeri 4 Dalung are homeroom teachers who handle all subjects, so they do not master the concepts of several subjects.
Keywords: critical thinking, problem-based, literacy, independent learning

Article Details

How to Cite
Bestari, I. A. P., & Suparta, I. N. (2021). IDENTIFIKASI KENDALA GURU IPA DALAM MENYUSUN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SD NEGERI 4 DALUNG, KUTA UTARA. MEDIA EDUKASI : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(2). Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/jmk/article/view/1336
Section
Articles