Hubungan Social Comparison dengan Kecenderungan Menggunakan Eyelash Extension Pada Wanita Dewasa Awal di Kota Denpasar
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan social comparison dengan kecenderungan menggunakan eyelash extension pada wanita dewasa awal di Kota Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan uji korelasi pearson product moment untuk mengetahui hubungan antar variabel. Populasi penelitian ini adalah wanita dewasa awal (18-40 tahun), mengetahui eyelash extension, dan berdomisili di Kota Denpasar. Teknik sampling yang digunakan berdasarkan rumus unknown population dikarenakan populasi tidak diketahui pasti jumlahnya. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat ditentukan bahwa jumlah sampel penelitian ini adalah minimal 96 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala social comparison dan skala keputusan pembelian untuk mengukur kecenderungan menggunakan eyelash extension. Sebanyak 152 responden terlibat di dalam penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukkan R=0,285 dan koefisien determinan (r2) sebesar 0,081 (8,1%). Berdasarkan hasil tersebut, hubungan antar variabel memiliki hubungan yang positif serta dapat dikategorikan memiliki hubungan yang rendah.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Agmasari, S. (2016). Yuk, Simak Sejarah Ditemukannya Tanam Bulu Mata di Dunia. Retrieved December 8th 2021 from https://lifestyle.kompas.com/read/2016/01/25/070600120/Yuk.Simak.Sejarah.Ditemukannya.Tanam.Bulu.Mata.di.Dunia.
Ajhuri, K. F. (2019). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 135-136.
Antaranews.com. (2020). Produk Kosmetik Mata Lebih Diminati Saat Adaptasi Kebiasaan Baru. Retrieved August 26th 2022 from https://www.antaranews.com/berita/1649110/produk-kosmetik-mata-lebih-diminati-saat-adaptasi-kebiasaan-baru.
Arsitowati, W. H. (2017). Kecantikan wanita korea sebagai konsep kecantikan ideal dalam iklan new Pond’S White Beauty: What Our Brand Ambassadors Are Saying. DOI: https://doi.org/10.14710/humanika.v24i2.17572
Balipuspanews.com. (2019). Retrieved December 4nd 2021 from https://www.balipuspanews.com/amankah-menggunakan-eyelash-extensions.html.
Bandura, A. (1989). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
Evelyn, T. (2021). 3 Risiko yang Bisa Terjadi Akibat Extension Bulu Mata. Retrieved November 4th 2021 from https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-extension-bulu-mata/
Festinger, L. (1954). A theory of social comparison Processes. DOI: https://doi.org/https://doi.org/10.1177%2F001872675400700202
Hudani, A. (2020). Pengaruh faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi terhadap keputusan pembelian. DOI: https://doi.org/10.37631/e-bisma.v1i2.195
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Komarudin, D., Fauziah, S., & Pramintari, R. (2019). Analisis rhodamin B pada sediaan lipstik dan perona mata secara kromatografi cair kinerja tinggi. DOI: 10.33221/jikes.v18i3.387.
Kompas.com. (2011). Faktor Pembuat Tampilan Mata Lebih Cantik. Retrieved August 26th 2022 from https://money.kompas.com/read/2011/04/10/11021239/Faktor.Pembuat.Tampilan.Mata.Lebih.Cantik
Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Manajemen pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Marizka, D. S., Maslihah, S., & Wulandari, A. (2019). Bagaimana self-compassion memoderasi pengaruh media sosial terhadap ketidakpuasan tubuh? DOI: https://doi.org/10.17509/insight.v3i2.22346
Muthoharoh, B. N., Fitroh, S. F., & Mayangsari, D. (2019). Hubungan Komunikasi Guru dan Anak dengan Kedisiplinan pada Kelompok B. DOI: https://doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v6i2.6150
Ni’mah, A., Faidah, M., Kusstianti, N., & Puspitorini, A. (2021). Tatalaksana eyelash extension Di Eyelash Extension Pandaan pada era new normal. Jurnal Tata Rias, 10(2), 1–12.
Purwandari, S. N., & Nugroho, C. (2021). Construction of Beauty Meaning in Beauty Products Advertisement. DOI : https://doi.org/10.17933/diakom.v4i1.175
Puspitasari, A. I., & Ambarini, T. K. (2017). Hubungan social comparison dan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 6, 59–66.
Putri, C. N. (2021). Hanya Fokus di Area Mara, Ini 6 Trik Make Up Saat Pakai Masker. Retrieved August 26th 2022 from https://www.kompas.com/parapuan/read/532757288/hanya-fokus-di-area-mata-ini-6-trik-make-up-saat-pakai-masker
Rimayanti, N., Rumyeni, & Lubis, E. E. (2016). Penerimaan Media Sosial Facebook dalam Aktivitas Belanja Online pada Kalangan Wanita Bekerja di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1), 28–43.
Rizkiyah, I., & Apsari, N. C. (2019). Strategi coping perempuan terhadap standarisasi. DOI : https://doi.org/10.24014/Marwah.v18i2.7371
Safitri, R. A. & Rini, A. S. (2021). Pengaruh Ketergantungan make-up terhadap kepercayaan diri pada remaja putri. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa. 1(2). 156-171.
Sari, I. A. W. P., & Suarya, L. M. S. (2018). Hubungan antara social comparison dan harga diri terhadap citra tubuh pada remaja perempuan. Jurnal Psikologi Ilmiah, 5(2), 265–277.
Senja, A. M. M. P. (2016). Pentingnya Mata bagi Penampilan Wanita. Retrieved April 22th 2022 from https://lifestyle.kompas.com/read/2016/07/31/091200020/pentingnya.mata.bagi.penampilan.wanita
Septianningsih, R., & Sakti, P. (2021). Pengaruh social comparison terhadap body image pada wanita di Harmony Fitness Center Sumbawa Besar. Jurnal Psimawa, 4(1), 26–33.
Syachfira, N., & Nawangsih, E. (2020). Hubungan social comparison dan self-esteem pada mahasiswa pengguna Instagram. DOI : https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23136