THE EXPERIENCE ECONOMY AT BELANTIH VILAGE, BALI
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Experience itself is was an experience more than not just a regular service, although
service itself is a products. The development of this concept grounded in the changes so long
way in economic sectors, so that each industry or companies started to likely to build an
competition that can sustain growth and profit. There are four dimensions of experience
economy as distinguished by the and shape involvement in bidding business customers. Four
dimensions this experience economy is education, entertainment, esthetics, escapism. Tourism
activities in bali increasingly diverse , hence of it is deemed necessary make a tourism activities
that new basing the environment and which is not too many tourists bring in the same time or
not a mass tourism , more commonly known by ecotourism, where ecotourism this continue to
grow as a alternative tourism. One village that has developed ecotourism is a village Belantih, in
Kintamani, Bangli district. The development of tourism activities today never mind and very
different compared with earlier. If tourists were more at a passive so now tourists want an
experience new in traveled, this experience too closely related to the economic sector.
This research uses the method descriptive, where fact-finding using an interpretation
that right. As for the method used is observation, a method of interviews and study
documentation.
The result of this research is on education dimensions, tourists in the village Belantih see the
daily activities villagers, learning cultivation orange, learn about the cultivation of coffee ( from
planting crop up processing and can simply attempted ).On entertainment dimensions, activities
that were conducted in villages Belantih are watching performance art from the village (
including dance sacred staged). In esthetics dimensions , visit garden of coffee and gardens
orange at the village, enjoying herself village that is calm and far from noise and pollution is
some things to dimension esthetics .Escapism dimensions , travelers can learn to make Balinese
culinary, enjoy coffee the scent of local orange and snack directly at local farmers .
Keyword: Experience Economy, Ecotourism, Alternative Tourism
ABSTRAK
Experience ini sendiri adalah sebuah pengalaman yang lebih dari bukan hanya sekedar
servis biasa, meskipun servis sendiri merupakan sebuah produk yang dijual. Pengembangan konsep
ini didasari oleh perubahan yang begitu pesat dalam sektor ekonomi, sehingga setiap industri
atau perusahaan mulai terpacu untuk membangun sistem kompetisi yang dapat mempertahankan
pertumbuhan dan profit. Ada empat dimensi dari experience economy yang dibedakan oleh
tingkat dan bentuk keterlibatan pelanggan dalam penawaran bisnis. Empat dimensi experience
economy ini adalah education, entertainment, esthetics, escapism. Kegiatan kepariwisataan di
Bali semakin lama semakin beragam, maka dari itu sudah dipandang perlu membuat sebuah
kegiatan kepariwisataan yang baru yang berbasiskan lingkungan dan yang tidak terlalu
mendatangkan banyak wisatawan dilokasi tersebut dalam waktu yang bersamaan atau bukan mass
tourism yang lebih dikenal dengan ecotourismatau Agrowisata, dimana ecotourismatau
Agrowisata ini terus berkembang sebagai sebuah pariwisata alternatif (Alternatif Tourism).
Salah satu desa yang telah mengembangkan agrowisata adalah Desa Belantih, kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli. Perkembangan kegiatan kepariwisataan dewasa ini sudahlah dan
sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika dahulu wisatawan lebihÂ
banyak pada posisi yang pasif maka sekarang ini wisatawan menginginkan sebuah pengalaman yang
baru dalam berwisata, pengalaman ini juga erat kaitannya dengan sektor ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana pencarian fakta dengan
mengunakan interpretasi yang tepat. Adapun metode yang dipergunakan adalah Observasi,
Metode Wawancara dan Studi Dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah pada Education
Dementions, wisatawan di desa Belantih dapat menyaksikan kegiatan keseharian penduduk desa,
belajar budidaya jeruk siam, belajar tentang budidaya kopi (dari penanaman sampai pengolahan
hasil panen dan bisa langsung dicoba). Pada Entertainment Dimentions, kegiatan yang dapat
dilakukan di Desa Belantih diantaranya menonton pertunjukan seni dari Desa Belantih (termasuk
tarian sakral yang dipentaskan pada waktu-waktu tertentu), Pada Esthetics Dimentions,
mengunjungi kebun kopi dan kebun jeruk siam yang tersebar didesa, menikmati suasana desa yang
tenang dan jauh dari kebisingan dan polusi merupakan beberapa hal yangterkait dengan dimensi
Esthetics. Escapism Dimentions, wisatawan dapat belajar membuat kuliner khas Bali, menikmati
kopi aroma jeruk Kintamani dan jajan lokal langsung dikebun petani.
Kata Kunci : Experience Economy, Agrowisata, Pariwisata Alternatif
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.