STRATEGI PENGEMBANGAN DESA JATILUWIH SEBAGAI DAYA TARIK WISATA WARISAN BUDAYA DUNIA DI KABUPATEN TABANAN
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan Desa Jatiluwih sebagai daya tarik wisata warisan budaya dunia di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT yang melibatkan 30 responden yang terdiri dari 25 wisatawan dan 5 informan, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Kuesioner variabel internal terdapat 4A yakni Attraction, Accesibillity, Amenities, Ancillary dengan 11 indikator dengan 9 indikator kekuatan dan 2 indikator kelemahan sedangkan variabel eksternal terdapat 5 yaitu: Pemerintah, Pesaing, Sosial Ekonomi, Budaya, Ancaman dan Keamanan, dengan 9 indikator, 7 indikator peluang dan 2 indikator ancaman. Melalui analisis matrik IFAS dan EFAS didapat hasil perhitungan skor untuk IFAS sebesar 3,19 dan EFAS sebesar 3,05 yang berarti Desa Jatiluwih berada pada kuadran I yaitu posisi pertumbuhan. Dalam analisis SWOT strategi yang dapat diterapkan yaitu, Strategi SO yaitu Mempertahankan dan melestarikan serta mengelola dengan baik area persawahan dengan tidak merubah fungsi lahan. Strategi ST yaitu Mengunggulkan persaingan dengan meningkatkan daya tarik dan mengoptimalkan peran dan fungsi-fungsi pariwisata khusunya pertanian yang dimiliki Desa Jatiluwih. Strategi WO yaitu memanfaatkan dana retribusi pemerintah terkait pengadaan toilet bertaraf internasional. Strategi WT yaitu memperkenalkan keindahan daya tarik wisata Jatiluwih melalui social media, atau mengadakan event-event bertaraf internasional agar masyarakat lokal dan mancanegara tertarik untuk berkunjung.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Admin Pemerintah Desa Jatiluwih 2013, Gambaran Umum Desa, diakses 2 Januari 2023, https://jatiluwih.desa.id/artikel/2013/7/29/badan-permusyawaratan-desa
Krismawintari, N. P. D dan Utama, I. G. B. R, 2019, ‘Kajian Tentang Penerapan Community Based Tourism di Daya Tarik Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali’, Jurnal Kajian Bali, vol. 9, no. 2, pp. 429-448.
Norken, I. N., Wahyudhi, I. M. A., Suputra, I. K, 2015, ‘Partisipasi Stakeholders Dalam Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Unda di Kabupaten Klungkung’, Jurnal Spektran, vol. 3, no. 2, pp. 1-104.
Ukirsari 2012. Plakat UNESCO, Pengakuan Subak sebagai Warisan Dunia 2012, diakses 10 Februari 2022, https://nationalgeographic.co.id/berita/2012/09/plakat-unesco-pengakuan-subak-sebagaiwarisan-dunia-2012.
Utama, I. G. B. R, 2016, Pengantar Industri Pariwisata, Yogyakarta, Deepublish.
Utama, I. G. B. R., & Suyasa, N. L. C. P. S. 2019. The Visitor Segmentation of Jatiluwih Bali. International Journal of Applied Scieces in Tourism and Events, vol. 3, no. 2, pp. 131-141
Waruwu, D. Utama, I. G. B. R. Trimurti, C.P. Erfiani, N.M.D. Krismawintari, N.P.D, 2021, The tourism Destination Determinant Quality Factor. Indonesian Journal of Tourism and Leisure, vol. 2, no. 2, pp. 96-106.
Widari, D.A.D.S., 2021, ‘Dampak Pengelolaan Subak Jatiluwih sebagai Warisan Budaya terhadap Lingkungan’, Jurnal Kajian dan Terapan Pariwisata, vol. 2, no.1, pp. 38-50.