STUDI KASUS WANITA BALI YANG BERTAHAN DENGAN KERERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI BANJAR X KUTA
Article Sidebar
Published:
Jan 4, 2021
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 234
Download : 124
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Kekerasan rumah tangga pada masa sekarang ini kian sering terjadi. Kekerasan Dalam Rumah Tangga lebih banyak menimpa wanita dibandingkan dengan laki-laki. Adapun bentuk kekerasan yang sering terjadi di masyarakat meliputi kekerasan fisik dan kekerasan psikologis yang terjadi pada wanita, menyebabkan ketakutan, hilangnya kepercayaan diri, rasa tidak berdaya hingga penderitaan psikis berat hingga penelantaran yang dilakukan oleh pihak laki-laki terhadap wanita. Masalah yang diulas dalam penelitian ini adalah Studi Kasus Wanita Bali Yang Bertahan Dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Banjar X Kuta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penggalian informasi berupa wawancara dan observasi. Subjek penelitian adalah wanita Bali yang sudah menikah dan bertahan dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta beragama Hindu. Dari hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa budaya patriarki memegang peranan menyebabkan wanita Bali yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hal ini berdampak pada ketimpangan perlakuan yang menyebabkan wanita Bali mengalami pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan tindakan kekerasan. Sikap bertahan wanita Bali dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga didasari dengan alasan, memiliki anak laki-laki dari ikatan perkawinan, adanya peraturan desa, malu dengan lingkungan apabila bercerai, bertahan karena sudah pamit dari rumah bajang (rumah orang tua). Persepsi dan sikap tersebut membuat wanita Bali kesulitan dalam mengambil keputusan dan terus bertahan dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Kata Kunci : Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Wanita Bali, Budaya Patriarki, Persepsi dan Sikap
Kekerasan rumah tangga pada masa sekarang ini kian sering terjadi. Kekerasan Dalam Rumah Tangga lebih banyak menimpa wanita dibandingkan dengan laki-laki. Adapun bentuk kekerasan yang sering terjadi di masyarakat meliputi kekerasan fisik dan kekerasan psikologis yang terjadi pada wanita, menyebabkan ketakutan, hilangnya kepercayaan diri, rasa tidak berdaya hingga penderitaan psikis berat hingga penelantaran yang dilakukan oleh pihak laki-laki terhadap wanita. Masalah yang diulas dalam penelitian ini adalah Studi Kasus Wanita Bali Yang Bertahan Dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Banjar X Kuta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penggalian informasi berupa wawancara dan observasi. Subjek penelitian adalah wanita Bali yang sudah menikah dan bertahan dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta beragama Hindu. Dari hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa budaya patriarki memegang peranan menyebabkan wanita Bali yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hal ini berdampak pada ketimpangan perlakuan yang menyebabkan wanita Bali mengalami pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan tindakan kekerasan. Sikap bertahan wanita Bali dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga didasari dengan alasan, memiliki anak laki-laki dari ikatan perkawinan, adanya peraturan desa, malu dengan lingkungan apabila bercerai, bertahan karena sudah pamit dari rumah bajang (rumah orang tua). Persepsi dan sikap tersebut membuat wanita Bali kesulitan dalam mengambil keputusan dan terus bertahan dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Kata Kunci : Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Wanita Bali, Budaya Patriarki, Persepsi dan Sikap
Article Details
How to Cite
Dewi, I. A. K. C., Dewi, N. N. A. I., & Hartika, L. D. (2021). STUDI KASUS WANITA BALI YANG BERTAHAN DENGAN KERERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI BANJAR X KUTA. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 3. https://doi.org/10.36002/snts.v0i0.1244
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.