ANALISIS PENGARUH KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSIS DAN KODE TINDAKAN TERHADAP TARIF PASIEN RAWAT INAP PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
Article Sidebar
Published:
Jan 21, 2023
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 26
Download : 11
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Ketepatan pengkodean penyakit sangat penting bagi rumah sakit karena memudahkan dalam penyajian data informasi dan sebagai penentu biaya perawatan. Berdasarkan data observasi awal pada Bulan September 2022 terdapat 80 berkas klaim pasien rawat inap peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dikembalikan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 45 berkas (56,3%) dan ketidaktepatan kode tindakan sebesar 35 berkas (43,7%), dan terdapat ketidaksesuaian tarif sebanyak 43 (53,8%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketidaktepatan kode diagnosis dan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Rancangan penelitian menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sejumlah 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan yang kode diagnosis dan kode tindakannya tidak tepat. Uji analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan, ditemukan ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 122 berkas (54,7%), ketidaktepatan kode tindakan sebanyak 101 berkas (45,3%) dan ketidaksesuaian tarif sebanyak 91 berkas (40,8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ketidaktepatan kode diagnosis (0,000<0,05) dan ketidaktepatan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar (0,023<0,05).
Kata kunci: Ketidaktepatan kode diagnosis, ketidaktepatan kode tindakan, tarif pasien rawat inap
Ketepatan pengkodean penyakit sangat penting bagi rumah sakit karena memudahkan dalam penyajian data informasi dan sebagai penentu biaya perawatan. Berdasarkan data observasi awal pada Bulan September 2022 terdapat 80 berkas klaim pasien rawat inap peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dikembalikan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 45 berkas (56,3%) dan ketidaktepatan kode tindakan sebesar 35 berkas (43,7%), dan terdapat ketidaksesuaian tarif sebanyak 43 (53,8%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketidaktepatan kode diagnosis dan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Rancangan penelitian menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sejumlah 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan yang kode diagnosis dan kode tindakannya tidak tepat. Uji analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan, ditemukan ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 122 berkas (54,7%), ketidaktepatan kode tindakan sebanyak 101 berkas (45,3%) dan ketidaksesuaian tarif sebanyak 91 berkas (40,8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ketidaktepatan kode diagnosis (0,000<0,05) dan ketidaktepatan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar (0,023<0,05).
Kata kunci: Ketidaktepatan kode diagnosis, ketidaktepatan kode tindakan, tarif pasien rawat inap
Article Details
How to Cite
Wasita, R. R. R., Susanto, A. D., & Nugraha, I. G. N. M. (2023). ANALISIS PENGARUH KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSIS DAN KODE TINDAKAN TERHADAP TARIF PASIEN RAWAT INAP PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 5. Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/view/2257
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.