EKSISTENSI BLIMBINGSARI FESTIVAL: PERSPEKTIF KAJIAN SENI, PARIWISATA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Article Sidebar
Published:
Feb 3, 2023
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 62
Download : 63
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Berbagai cara pemerintah desa untuk menunjukaan eksistensinya, terutama yang berkaitan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Desa Blimbingsari berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Letak desa ini juga berdampingan dengan hutan jati, dan merupakan desa yang mayoritas beragama Kristen. Jumlah penduduknya sampai tahun 2022 ini adalah 1013 jiwa, 271 keluarga (profile desa 2022). Desa Blimbingsari adalah desa wisata yang dominan menawarkan wisata rohani/religi dengan semboyannya promise of land (tanah perjanjian). Eksistensi desa Blimbingsari pasca pandemi Covid-19 diwujudkan dengan mengadakan festival (pesta) yang melibatkan masyarakat. Blimbingsari Festival adalah sebuah aktivitas religi, yang diharapkan akan dapat menghidupkan spiritual, seni, budaya yang bernafaskan kristiani (kontesktual), kunjungan wisata serta berperannya lembaga-lembaga desa (SDM) yang ada di desa setempat. Tujuan penelitian untuk mengetahui eksistensi kegiatan Blimbingsari Festival dari perspektif kajian seni, pariwisata dan sumber daya manusia. Penelitian dilakukan dengan metode observasi selama pelaksanaan kegiatan, baik observasi. Selain observasi, dalam penelitian ini juga dilakukan komunikasi secara daring, untuk mengetahui kegiatan yang berlangsung di lapangan. Selain observasi penelitan juga dilakukan dengan cara mengapresiasi melalui kanal youtube yang disediakan oleh tim media Blimbingsari Festival.
Kata kunci: eksistensi, Blimbingsari Festival, religi, promise of land
Berbagai cara pemerintah desa untuk menunjukaan eksistensinya, terutama yang berkaitan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Desa Blimbingsari berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Letak desa ini juga berdampingan dengan hutan jati, dan merupakan desa yang mayoritas beragama Kristen. Jumlah penduduknya sampai tahun 2022 ini adalah 1013 jiwa, 271 keluarga (profile desa 2022). Desa Blimbingsari adalah desa wisata yang dominan menawarkan wisata rohani/religi dengan semboyannya promise of land (tanah perjanjian). Eksistensi desa Blimbingsari pasca pandemi Covid-19 diwujudkan dengan mengadakan festival (pesta) yang melibatkan masyarakat. Blimbingsari Festival adalah sebuah aktivitas religi, yang diharapkan akan dapat menghidupkan spiritual, seni, budaya yang bernafaskan kristiani (kontesktual), kunjungan wisata serta berperannya lembaga-lembaga desa (SDM) yang ada di desa setempat. Tujuan penelitian untuk mengetahui eksistensi kegiatan Blimbingsari Festival dari perspektif kajian seni, pariwisata dan sumber daya manusia. Penelitian dilakukan dengan metode observasi selama pelaksanaan kegiatan, baik observasi. Selain observasi, dalam penelitian ini juga dilakukan komunikasi secara daring, untuk mengetahui kegiatan yang berlangsung di lapangan. Selain observasi penelitan juga dilakukan dengan cara mengapresiasi melalui kanal youtube yang disediakan oleh tim media Blimbingsari Festival.
Kata kunci: eksistensi, Blimbingsari Festival, religi, promise of land
Article Details
How to Cite
Artana, I. N. R., Widyastuti, N. K., & Darmayasa, M. (2023). EKSISTENSI BLIMBINGSARI FESTIVAL: PERSPEKTIF KAJIAN SENI, PARIWISATA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 5. Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/view/2367
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.