Gambaran Kecepatan Berjalan Lansia Kelompok Umur 60-74 Tahun di Desa Batannyuh Marga
Article Sidebar
Download : 124
Main Article Content
Abstract
Setiap individu akan memasuki masa Lanjut Usia (lansia) dan mengalami proses degeneratif secara perlahan yang dapat menimbulkan penurunan kondisi fisik. Diantaranya adalah penurunan keseimbangan dan kekuatan otot tungkai. Keduanya merupakan komponen yang mempengaruhi kecepatan berjalan pada lansia. Skrining awal kecepatan berjalan lansia dapat menjadi prediktor risiko jatuh lansia yang menjadi permasalahan kesehatan global hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran nilai kecepatan berjalan lansia kelompok umur 60-74 tahun di kelompok lansia Desa Batannyuh Kecamatan Marga, Tabanan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif-cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 67 sampel. Skrining awal kecepatan berjalan lansia dilakukan dengan mengukur 10 meter’s walking test. Peneliti juga mencatat faktor lain dalam penelitian ini yakni jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan tingkat aktivitas fisik dengan International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran jenis kelamin responden laki-laki 36%, perempuan 64%; IMT kategori normal 12%, overweight 65%, obesitas 23%; tingkat aktivitas fisik ringan 58%, sedang 42%; kecepatan berjalan lansia kategori dibawah rata-rata 54%, rata-rata 34%, dan di atas rata-rata 12%. Simpulan dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, IMT kategori overweight lebih banyak dibandingkan normal dan obesitas, memiliki tingkat aktivitas ringan lebih banyak dibandingkan sedang, serta memiliki nilai kecepatan berjalan dominan dibawah rata-rata.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ashari, M. H., Hardianto, Y., & Amalia, R. N. (2021). The Relationship Between Physical Activity and Sleep Quality In Elderly. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 6(1), 35–41. https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.153
Fiser, W. M., Hays, N. P., Rogers, S. C., Kajkenova, O., Williams, A. E., Evans, C. M., & Evans, W. J. (2010). Energetics of walking in elderly people: Factors related to gait speed. Journals of Gerontology - Series A Biological Sciences and Medical Sciences, 65 A(12), 1332–1337. https://doi.org/10.1093/gerona/glq137
Handarini, N. K. J., Tri Wahyudi, A., & Pramita, I. (2023). Hubungan Obesitas terhadap Kecepatan Berjalan pada Lansia Perempuan Berumur 60-74 Tahun. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 9(1), 55–64. https://doi.org/10.5281/zenodo.7509067
Lee, I.-H., & Park, S.-Y. (2013). Balance Improvement by Strength Training for the Elderly. J. Phys. Ther. Sci., 25, 1591–1593.
Meurisse, G. M., Bastien, G. J., & Schepens, B. (2019). Effect of age and speed on the step-to-step transition phase during walking. Journal of Biomechanics, 83, 253–259. https://doi.org/10.1016/j.jbiomech.2018.12.001
Redha, A. H., Adnindya, M. R., Septadina, I. S., Suciati, T., & Wardiansah, W. (2022). Analisis Hubungan Usia, Indeks Masa Tubuh, Kecepatan Berjalan Dan Riwayat Jatuh Dengan Keseimbangan Berjalan Lansia Majelis Taklim Asmaul Husna Palembang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 9(2), 191–198. https://doi.org/10.32539/jkk.v9i2.17491
Salsabilla, D., Yuliadarwati, N. M., Lubis, Z. I., Studi, P., Fisioterapi, S., & Kesehatan, I. (2023). Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Keseimbangan pada Lansia di Komunitas Malang. NURSING UPDATE, 14(1), 273–281. https://stikes-nhm.e-journal.id/NU/indexArticle
Saraswati, D. N. P. I., Saraswati, P. A. S., Tianing, N. W., & Adiatmika, I. P. G. (2020). Saraswati et al 2020. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 8(2), 52–56. https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/index
Sudiartawan, W., Eva Yanti, N. L. P., & Taruma Wijaya, A. A. N. (2017). Analisis Faktor Risiko Penyebab Jatuh Pada Lanjut Usia. Jurnal Ners Widya Husada, 4(3), 95–102. https://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/view/322/327
Sunantara, A. A. A. W., Mayun, I. G. N., & Suadnyana, I. A. A. (2022). Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Fungsional Pada Lansia Di Banjar Jasan, Sebatu, Tegalalang, Gianyar. Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education IJOPRE, 3(1). https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/39/33
Tabue-Teguo, M., Perès, K., Simo, N., Le Goff, M., Zepeda, M. U. P., Féart, C., Dartigues, J. F., Amieva, H., & Cesari, M. (2020). Gait speed and body mass index: Results from the AMI study. PLoS ONE, 15(3). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0229979
Tibaek, S., Holmestad-Bechmann, N., Pedersen, T. B., Bramming, S. M., & Friis, A. K. (2015). Reference values of maximum walking speed among independent community-dwelling Danish adults aged 60 to 79 years: A cross-sectional study. Physiotherapy (United Kingdom), 101(2), 135–140. https://doi.org/10.1016/j.physio.2014.08.005