Fenomena Ghosting dalam Proses Rekrutment: Faktor Pendorong, Strategi, dan Solusi Mendapatkan Kandidat dari Kalangan Gen Z
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Fenomena ghosting dalam proses rekrutmen oleh kandidat dari Gen Z semakin banyak terjadi dan menimbulkan tantangan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendorong terjadinya ghosting pada kandidat Gen Z, serta merumuskan strategi dan solusi yang efektif untuk mengurangi kejadian tersebut. Penelitian merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis eksploratif dengan maksud untuk memahami fenomena yang dirasakan oleh subyek penelitian, seperti perilaku, persepsi, tindakan yang dinarasikan. Penelitian ini menemukan hasil bahwasanya proses rekrutmen yang panjang, kurangnya komunikasi, ketidaksesuaian ekspetasi, serta reputasi negatif perusahaan menjadi faktor utama penyebab fenonema ghosting ini terjadi. Strategi efektif yang diidentifikasi mencakup transparansi informasi sejak awal, penggunaan teknologi digital, serta komunikasi yang konsisten selama proses rekrutmen berlangsung. Selain itu, solusi seperti mempercepat atau mempersingkat proses rekrutmen, membangun reputasi ataupun citra positif perusahaan, menggunakan platform atau sosial media yang familier bagi Gen Z juga disarankan untuk menarik perhatian serta meningkatkan kepuasan dari Gen Z sehingga dianggap mampu mengurangi angka ghosting. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan rekrutmen yang responsif, sederhana, dan adaptif terhadap teknologi dapat menjadi kunci untuk menarik perhatian serta mempertahankan minat kandidat dari kalangan Gen Z. Untuk mengurangi ghosting dalam rekrutmen, perusahaan perlu mempercepat proses seleksi, meningkatkan komunikasi yang transparan dan responsif, serta memanfaatkan teknologi digital seperti wawancara online. Membangun citra positif melalui media sosial juga penting untuk menarik minat kandidat. Sebaliknya, Generasi Z diharapkan menjaga profesionalisme dengan memberi tahu jika mundur dari seleksi, memastikan ekspektasi realistis sejak awal, dan memanfaatkan platform digital untuk memahami reputasi perusahaan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.
Evertz, J., Balestra, C., & González, S. (2020). Leveraging digital recruitment for better candidate engagement. HR Technology Journal, 15(2), 115–125.
Harvard Business Publishing. (2024). How to Help Gen Z Early-Career Professionals Navigate Careers. Retrieved from Harvard Business Publishing: https://www.harvardbusiness.org/
Kellerman, B. (2019). Digital leadership: New directions for human resource management. Journal of Leadership & Organizational Studies, 26(4), 487–499.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Moleong, L. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Morrison, T. (2020). Communications and recruitment ghosting. Journal of Recruitment Studies, 45(3), 123-134.
Ng, E. S., & McGinnis Johnson, J. (2015). Millennials: Who are they, how are they different, and why should we care? Journal of Business and Psychology, 30(2), 215–231.
Routledge Open Research. (2024). The role of corporate reputation in recruitment. Retrieved from Routledge Open Research: https://routledgeopenresearch.org/articles/2-3
World Economic Forum. (2021). How to engage millennial and Gen Z talent at work. Retrieved from World Economic Forum: https://www.weforum.org/