PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS SHIN SPLINT PADA ATLET BASKET
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Shin splints adalah suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri di tungkai bawah, di sepanjang tulang kering sisi dalam. Keluhan ini secara prevalensi lebih sering ditemui dan berkaitan dengan kegiatan olahraga. Nyeri ini muncul akibat suatu proses inflamasi pada otot, tendon, dan tulang kering, yaitu di tempat perlekatan otot pada tulang. Shin splints terjadi karena adanya beban berlebihan yang repetitif pada tulang kering dan jaringan ikat yang melekatkan otot ke tulang, sehingga menyebabkan gangguan fungsional pada penderita atau atlet khususnya. Tujuan: Untuk mengetahui efek pemberian kombinasi modalitas fisioterapi dalam menangani pasien dengan kasus shin splint. Studi Kasus: Pasien mengeluhkan nyeri pada betis bagian dalam kaki kiri dari 3 minggu lalu yang dirasakan setelah bermain basket selama 1,5 jam pada lantai kayu dan berlari setengah mil di salah satu stadium di Bali. Setelah berlari, pasien mengeluhkan nyeri kaki kiri selama kurang lebih 1 jam setelah berhenti beraktivitas, Lari lebih dari 10 menit memperparah rasa nyeri. Pasien biasanya bermain basket sebanyak 5 kali seminggu (sekitar 1 jam). Kondisi saat ini masih dalam tahap rehabilitasi pemulihan. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan fisioterapis, pemeriksaan Tes Palpasi Shin mendapatkan hasil positif nyeri. Program intervensi yang diberikan adalah pemberian Ultrasound (US), TENS, dan terapi latihan. Hasil: Setelah pemberian intervensi sebanyak 2 kali terjadi penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada pasien.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Barton, C. J., D. R. Bonanno, J. Carr, B. S. Neal, P. Malliaras, A. Franklyn-Miller, and H. B. Menz. 2016. “Running Retraining to Treat Lower Limb Injuries: A Mixed-Methods Study of Current Evidence Synthesised with Expert Opinion.” British Journal of Sports Medicine 50(9):513–26. doi: 10.1136/bjsports-2015-095278.
Bhusari, Nikita, and Mitushi Deshmukh. 2023. “Shin Splint: A Review Article.” Cureus 15(1):1–8. doi: 10.7759/cureus.33905.
Furia, Khilti, Arnaaz Doctor, and Ali Irani. 2024. “Effectiveness of Structured Physiotherapy Intervention in Managing Shin Splints among Marathon Runners.” International Journal of Science and Research (IJSR) 13(8):56–64. doi: 10.21275/sr24713000125.
Khandekar, Prachi. 2017. “Assessment and Management of Adductor Strain.” Saudi Journal of Sports Medicine 17(2):118. doi: 10.4103/1319-6308.207576.
Li, Chengxin, Zhizhuo Li, Qiwei Wang, Lijun Shi, Fuqiang Gao, and Wei Sun. 2021. “The Role of Fibular Fixation in Distal Tibia-Fibula Fractures: A Meta-Analysis.” Advances in Orthopedics 2021. doi: 10.1155/2021/6668467.
Mattock, Joshua, Julie R. Steele, and Karen J. Mickle. 2021. “Lower Leg Muscle Structure and Function Are Altered in Long-Distance Runners with Medial Tibial Stress Syndrome: A Case Control Study.” Journal of Foot and Ankle Research 14(1):4–11. doi: 10.1186/s13047-021-00485-5.
Nuhmani, Shibili, and Qassim I. Muaidi. 2018. “Patellar Tendinopathy: A Review of Literature.” Journal of Clinical and Diagnostic Research 12(5):YE01–6. doi: 10.7860/JCDR/2018/35797.11605.
Saeki, Junya, Masatoshi Nakamura, Sayaka Nakao, Kosuke Fujita, Ko Yanase, Katsuyuki Morishita, and Noriaki Ichihashi. 2017. “Ankle and Toe Muscle Strength Characteristics in Runners with a History of Medial Tibial Stress Syndrome.” Journal of Foot and Ankle Research 10(1):1–6. doi: 10.1186/s13047-017-0197-2
Sathe, Abhinav. 2017. “Medial Tibial Stress Syndrome: A Case Study.” Saudi Journal of Sports Medicine 17(1):50. doi: 10.4103/1319-6308.197471.
Sukamti, Endang Rini. 2015. “Anatomi Extremitas Inferior.” Universitas Negeri Yogyakarta 2(19):20.
Vasanad, Girish H. 2016. “The Role of Fibular Fixation in Distal Tibial Fractures.” Journal of Clinical and Diagnostic Research 10(4):12–14. doi: 10.7860/jcdr/2016/7249.7833.