Gambaran Tingkat Daya Juang Karyawan Hotel X di Bali

Main Article Content

Ni Luh Komang Anggi Jetsia Ningsih
Ni Made Darayana Devi Prabaningrat
Yashinta Levy Septiarly

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi tingkat daya juang karyawan Hotel X di Bali sebagai tanggapan terhadap berbagai masalah yang timbul dalam lingkungan kerja dan beban kerja. Meskipun sumber daya manusia pada industri pariwisata di Indonesia masih dianggap belum memadai, daya juang diidentifikasi sebagai salah satu kemampuan yang penting untuk menunjang sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini melibatkan 109 karyawan Hotel X dari tiga kelompok berdasarkan lama bekerja. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dengan menggunakan skala daya juang Permatasari (2022) yang didasarkan pada teori Stoltz (2018). Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja selama 1-2 tahun cenderung memiliki tingkat daya juang yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang telah bekerja selama 3 tahun. Hasil dari temuan ini menunjukkan perlunya manajemen untuk memahami akar penyebab rendahnya daya juang dan menerapkan strategi yang efektif untuk meningkatkannya, seperti program pelatihan dan pengembangan karyawan, dan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung.

Article Details

How to Cite
Ningsih, N. L. K. A. J., Prabaningrat, N. M. D. D., & Septiarly, Y. L. (2025). Gambaran Tingkat Daya Juang Karyawan Hotel X di Bali. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 7, 198–204. Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/view/3703
Section
Articles

References

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Beatitudo, Ewaldus Senarai, Reza Fahlevi, And Debora Basaria. "Hubungan adversity quotient dengan stres kerja karyawan produksi di pt. X bogor." paedagogy: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi 4.2 (2024): 170-178.

Nuranasmita, T. (2022). Hubungan Adversity Quotient Dengan Stres Kerja Pada Karyawan. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K), 3(1), 92-99. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.154

Pariyanti, E., Adawiyah, W. R., & Wulandari, S. Z. (2022). Organizational Justice, Job stress, and Cyberloafing: The Moderating Role of Islamic Workplace Spirituality. The Journal of Behavioral Science, 17(3), 90-105.

Permatasari, D. A. (2022). Hubungan Adversity Quotient dengan Stres Kerja pada Karyawan di Hotel X. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 1-39. http://repository.unika.ac.id/29594/

Salim, F. U. (2020). Pengaruh Adversity Quotient Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Askes (Persero) Palu. Jurnal Ekonomi Trend, 8(1), 26-34.

Song, J.-H., & Woo, H.-Y. (2015). A study on AQ (adversity quotient), job satisfaction, and turnover intention according to work units of clinical nursing staffs in Korea. Indian Journal of Science and Technology, 8(S8), 74. https://doi.org/10.17485/ijst/ 2015/v8is8/71503

Stoltz, P.G. (2018). Adversity quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang. Jakarta: PT Grasindo.

Sumarjiyanto, N. (2020). Beberapa masalah dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 7(2), 124-131.

Susanti, M. S. A., & Muljaningsih, S. (2023). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PARIWISATA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2020. Journal of Development Economic and Social Studies, 2(3).

Wicaksono, A. (2023, November 8). Indonesia Kekurangan SDM Berkualitas Global untuk Pariwisata Berkelanjutan. https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/0k8rgeON-indonesia-kekurangan-sdm-berkua litas-global-untuk-pariwisata-berkelanjutan.

Wiradendi Wolor, C., Pratama, A., Aditya, S., Fadillah F, N., & Purwana, D. (2020). Adversity quotient in improving millennial generation salespeople’s performance in the industria; Revolution 4.0. Humanities & Social Sciences Reviews, 8(1), 220–226. https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8131

Yakup, A. P. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).