TINGKAT-TINGKATAN KALIMAT BAHASA BALI (PERSPEKTIF ANGGAH-UNGGUH BASA)
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK Sampai dengan saat ini bahasa daerah Bali masih eksis sebagai muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menangah. Sistem bicara bahasa Bali yang unik dengan anggah-ungguh basanya merupakan warisan budaya Bali patut diselamatkan. Mengingat bahasa daerah Bali memiliki peran yang strategis sebagai wahana dan akar budaya Bali, maka bahasa daerah Bali patut dipelihara, dibina, dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat-tingkatan kalimat bahasa Bali sebagai dampak dari adanya anggah-ungguh kruna dalam bahasa daerah Bali. Penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik Fishman (1986). Dalam pengumpulan data digunakan metode observasi dan metode wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif analitis. Berdasarkan anggah-ungguh kruna sebagai pembentuknya, kalimat bahasa Bali dibedakan atas: (1) kalimat alus singgih, (2) kalimat alus sor, (3) kalimat alus mider, (4) kalimat alus madia, (5) kalimat andap, dan (6) kalimat kasar. Kata kunci: kalimat bahasa Bali, anggah-ungguh kruna, sosiolinguistik.
Article Details
How to Cite
Suwija, I. N. (2018). TINGKAT-TINGKATAN KALIMAT BAHASA BALI (PERSPEKTIF ANGGAH-UNGGUH BASA). Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 1. https://doi.org/10.36002/snts.v0i0.488
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.