PERAN GENDER PEREMPUAN ENTREPRENEUR: STUDI KASUS PADA KELUARGA DI BALI

Abstract

ABSTRAK
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat distribusi kekuasaan dalam keluarga Bali. Penelitian ini mengadopsi desain penelitian studi multikasus yang bersifat eksploratif. Subjek penelitian ini terdiri dari empat pasangan suami istri yang berprofesi sebagai entrepreneur yaitu pendiri dan pemilik bisnis. Mereka merupakan ‘Orang Bali’, yang lahir dan dibesarkan dengan budaya Bali. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara semiterstruktur dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, meskipun suami dan istri sama-sama terlibat dalam pengurusan bisnis keluarga nyatanya pihak perempuanlah yang dominan menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga dan detail operasional bisnis sehari-hari. Pengambilan keputusan menyangkut permasalahan keluarga atau bisnis terlihat dominasi suami sangat besar. Begitupula pada pengelolaan keuangan dan kepemilikan aset-aset ekonomi sebagian besar dicatatkan atas nama suami. Dari temuan tersebut jelas bahwa distribusi kekuasaan dalam keluarga masih didominasi oleh pihak suami sehingga perempuan Bali yang berprofesi sebagai entrepreuner memiliki tugas dan tantangan yang lebih besar daripada ketika mereka hanya menjadi ibu rumah tangga.
Kata kunci: gender, manajemen rumah tangga, entrepreneur, pembagian peran, distribusi kekuasaan
The purpose of this study is to see the distribution of power in Balinese families. This study adopts an explorative multicase studies. The subject of this study consisted of four married women entrepreneurs, namely founders and business owners. They are 'Balinese', who were born and raised with Balinese culture. Data were collected using semistructured interview techniques and analyzed using descriptive analysis. The results showed that even though husband and wife were both involved in managing the family business, in fact the women were dominant in completing household tasks and details of daily business operations. Decision-making regarding family or business problems shows that the husband's dominance is very large. Likewise, financial management and ownership of economic assets are mostly listed in the name of the husband. From these findings it is clear that the distribution of power in the family is still dominated by the husband, thus Balinese women who work as entrepreneurs have greater duties and challenges than when they are just housewives.
Keywords: gender, household management, entrepreneur, role sharing, distribution of power