KECEMASAN PENYANDANG DISABILITAS DALAM MENCARI PEKERJAAN DI KAWASAN WISATA KUTA BALI

Main Article Content

Dermawan Waruwu
Ni Ketut Jeni Adhi

Abstract

ABSTRAK

Penyandang disabilitas di Kabupaten Badung tahun 2017 berjumlah 2.862
orang dan terus meningkat setiap tahunnya. Kebijakan pemerintah Badung maupun
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2015 kurang berpihak terhadap
penyandang disabilitas. Oleh sebab itu, penyandang disabilitas mengalami
kecemasan dalam mencari pekerjaan selama ini. Penyandang disabilitas menjadi
kelompok termarjinalkan dan terhegemoni di tengah geliat industri pariwisata yang
berlimpah dolar di kawasan wisata Kuta tersebut. Masalah yang dikaji dalam artikel
ini adalah bagaimana bentuk kecemasan penyandang disabilitas dalam mencari
pekerjaan di kawasan wisata Kuta Bali serta apa jenis pekerjaan yang dilakukan
oleh penyandang disabilitas di kawasan wisata Kuta Bali? Dalam mengkaji masalah
ini digunakan teori hegemoni dan praktik sosial serta dianalisis secara kualitatif
dengan pendekatan kajian budaya. Penelitian ini menghasilkan 2 (dua) hal: (1)
Penyandang disabilitas mengalami kecemasan sehingga melakukan pekerjaan yang
kurang sesuai dengan potensi dirinya; (2) Penyandang disabilitas terpaksa bekerja
sebagai cleaning service dan operator CCTV. Kecemasan ini akan terus meningkat
jika pemerintah dan pengusaha tidak memberikan lapangan pekerjaan kepada
penyandang disabilitas yang sesuai dengan potensi dirinya.

Kata kunci: Kecemasan, Disabilitas, Kawasan Wisata Kuta


ABSTRACT

Disabled people in Badung Regency in 2017 amounted to 2,862 people and
continued to increase every year. The Badung government policy and the Regional
Regulation of Bali Province Number 9 of 2015 are less in favor of persons with
disabilities. Therefore, persons with disabilities experience anxiety in finding work.
Persons with disabilities are marginalized and hegemony in the midst of a stretch of
the tourism industry that is abundant in dollars in the tourist area of Kuta. The
problems examined in this article are What is the form of the anxiety of persons
with disabilities in looking for work in the tourist area of Kuta Bali and What kind of
work is carried out by persons with disabilities in the tourist area of Kuta Bali? In
reviewing this problem we use the theory of hegemony and social practice and
analyze it qualitatively with a cultural study approach. This study produces 2 (two)
things: (1) Persons with disabilities experience anxiety so that they do work that is
not in accordance with their potential; (2) Persons with disabilities are forced to
work as cleaning services and CCTV operators. This anxiety will continue to increase
if the government and employers do not provide employment to persons with
disabilities that are in accordance with their potential.

Keywords: Anxiety, Disability, Kuta Tourism Area

Article Details

How to Cite
Waruwu, D., & Adhi, N. K. J. (2018). KECEMASAN PENYANDANG DISABILITAS DALAM MENCARI PEKERJAAN DI KAWASAN WISATA KUTA BALI. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 1. https://doi.org/10.36002/snts.v0i0.590
Section
Articles