STRATEGI PEMASARAN WAKA NAMYA RESORT & SPA UBUD-BALI
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa kecenderungan wisatawan yang datang ke Waka Namya Resort memiliki spesifikasi khusus sementara program pemasaran terlihat cukup terkoordinasi, namun tingkat hunian memiliki gerakan sedikit lambat. Bermerek "Waka" pada manajemen yang sudah terkenal dipilih oleh manajemen Waka Namya Resort dalam upaya untuk meningkatkan persaingan pasar baik di pasar domestik dan internasional. Posisi dan keunikan hotel terkesan memberikan nuansa tersendiri untuk segmen pasar wisatawan yang menginap. Dengan fenomena yang cukup unik dan diikuti oleh manajemen agar perubahan, menambahkan unik Waka Namya Resort, sehingga minat para peneliti untuk mengetahui lebih lanjut tentang strategi yang dilakukan oleh Waka Namya Resort olah itu cukup mendesak untuk dilakukan.
Pendekatan desain ini diharapkan untuk mengetahui variabel dari fenomena dipelajari secara mendalam. Fenomena ini berhubungan dengan semua hal dalam proses pemasaran Waka Namya Resort-Ubud Bali. Identifikasi berbagai faktor yang ada dalam pelaksanaannya, merumuskan strategi dan perencanaan program pemasaran hotel, sebagai rekomendasi kepada instansi dan lembaga yang kompeten serta hasil analisis deskriptif kualitatif dengan bantuan matriks SWOT.
Strategi pemasaran alternatif yang tepat diterapkan untuk Waka Namya Resort & Spa Ubud, menurut terjemahan dari matriks SWOT dapat dibagi menjadi empat bagian: (1) Strategi SO (kekuatan kesempatan) untuk menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi ini mengakibatkan program aksi dalam bentuk produk pengembangan program dan komitmen terhadap kualitas produk Hotel. (2) Strategi WO (kelemahan peluang) meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, strategi ini mengakibatkan dua program aksi sebagai berikut: (a) strategi pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas hotel; (B) program pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia yang profesional. (3) ST Strategi (kekuatan kelemahan) untuk menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman tersebut, strategi ini mengakibatkan program untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat potensi hotel. Sementara (4) strategi WT (kelemahan ancaman) untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, strategi ini menghasilkan dua program, yaitu: (a) penetrasi pasar pengembangan program; dan (b) perencanaan dan pengembangan kualitas layanan Program.
Kata kunci: strategi pasar, strategi pemasaran, pemasaran di Hotel.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Antara, Made (2006), Teknik Analisis Data dan Penerapannya dalam Penelitian, Universitas
Udayana.
Butler, R.W. (1980), The Concept of Tourism Area Cycle of Evolution: Implications for the
Management of Resources, The Canadian Geographer.
Cathy, H. Hsu and Power, Tom (2002), Marketing Hospitality, Canada: John Wiley & Sons.
Clayton, W. Barrow and Power, Tom (2009), Introduction to the Hospitality Industry, Canada:
John Wiley & Sons.
David, Fred R (2006), Management Strategic, Jakarta: Salemba Empat.
Kusmayadi dan Sugiarto (2000), Metodelogi Penelitian Bidang Kepariwisataan, Jakarta:
Gramedia.
Moleong, Lexy J (2002), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution S (2007), Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.
Rangkuti, Fredy (2008), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Suharsimi, Arikunto (1996), Prosedur Penelitian, Edisi III, Jakarta: Rineka Cipta.
Yoeti, Oka A, (2008), Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita.