Identifikasi Senyawa Boraks pada Gula Merah yang dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar

Isi Artikel Utama

Ayu Saka Laksmita W
Ni Putu Widayanti

Abstrak

ABSTRAK
Boraks merupakan senyawa kimia yang dilarang penggunaannya dalam bahan makanan. Boraks diduga ditambahkan di dalam gula merah untuk meningkatkan daya simpan serta tekstur dari gula merah, karena boraks dapat menghambat pertumbuhan mikroba yang akan merusak gula merah. Penelitian ini mengidentifikasi senyawa boraks pada gula merah yang beredar di pasar trasional kota Denpasar. Penelitian ini bersifat eksperimental. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 pasar yang ada di kota Denpasar, yaitu pasar Badung, pasar Sanglah, pasar Kreneng, pasar Renon, pasar Kumbasari, dan pasar Katrangan. Total sampel yang digunakan sebanyak 12 sampel, dimana 6 sampel merupakan gula merah aren dan 6 sampel lainnya merupakan gula merah kelapa. Berdasarkan hasil uji boraks kualitatif dengan uji nyala api menunjukkan bahwa seluruh sampel gula merah aren dan gula merah kelapa dinyatakan aman dari senyawa boraks.
Kata kunci: Gula merah, analisis kualitatif, boraks, pasar kota Denpasar
ABSTRACT
Borax is a chemical compound that is prohibited for use in food. Borax is thought to be added in brown sugar to increase the shelf life and texture of brown sugar because borax can inhibit the growth of microbes that will damage brown sugar. This research is experimental. The location used in this study 6 traditional markets in the city of Denpasar, there are the Badung market, the Sanglah market, the Kreneng market, the Renon market, the Kumbasari market and the Katrangan market. The total sample used was 12 samples, of which 6 samples were palm sugar and the other 6 samples were coconut palm sugar. Based on the results of a qualitative borax test with a flame test showed that all samples of palm sugar and coconut palm sugar were declared safe from borax compounds.
Kata kunci: brown sugar, qualitative analysis, borax, Denpasar city market.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Laksmita W, A. S., & Widayanti, N. P. (2020). Identifikasi Senyawa Boraks pada Gula Merah yang dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar. Jurnal Media Sains, 4(1). Diambil dari https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/jms/article/view/1129
Bagian
Articles

Referensi

Anwar. (1989). Sanitasi Makanan dan Minuman pada Intitusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Pusat Penidikan Tenaga Kesehatan Departemen RI

Cahyadi, W. (2009). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan T ambahan Pangan. Bumi Aksara, Jakarta.

Dewi, R.S. (2014). Pengaruh Suhu Pemasakan Nira dan Kecepatan Pengadukan Terhadap

Laksmita W, A. S. dan N. P. Widayanti / Media Sains 4 (1) (2020)

J. Media Sains – Maret 2020

Kualitas Gula Merah Tebu. Jurusan Keteknikan Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya (Jurnal). Malang.

Endrinaldi, (2006). Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks pada Mie Basa yang Beredar di Beberapa pasar Di Kota Padang. Fakultas Kedokteran; Padang.

Firmansyah, M.W. (1992). Mempelajari Pengaruh Penambahan Bahan Pengawet Terhadap Umur Simpan Nira Siwalan (Borassus flaberifera linn.) Serta Mutu Gula Merah, Gula Semut dan Sirup Yang Dihasilkan. Fakultas Teknologi Pertanian (Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor. 102 hlm.

Hamidah. (2014). Identifikasi Senyawa Boraks Pada Gula Merah Yang Dijual di Pasar Terong Kota Makassar. STIKES Mega Rezky Makassar (Skripsi). Makassar.

Misyka, N. (2014). Analisis Faktor Resiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks Pada Bakso di Kelurahan Ciputat Tahun 2014. Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Skripsi). Jakarta.

Marsigit, W. (2005). Pengunaan Bahan Tambahan pada Nira dan Mutu Gula Aren yang dihasilkan di Beberapa Sentra Produksi di Bengkulu. Program Studi TIP Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB. (XI). 1. 42-48

Nawansih, O. (2013). Kajian Potensi Gula Merah Kelapa BS untuk Produksi Gula Semut. Laporan Penelitian Dipa Senior. Universitas Lampung.

Pertiwi, P. (2015). Studi Preferensi Konsumen Terhadap Gula Semut Kelapa di Universitas Lampung. Universitas Lampung (Skripsi). Bandar Lampung.

Qaffah, S. (2013). Analisis Kadar Boraks Pada Kurma Yang Beredar Di Pasar Tanah Abang Dengan Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Jurusan Farmasi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Skripsi). Jakarta.

Rohman, A., Sumantri. (2007). Analisis Makanan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Saparinto, Cahyo, Hidayati, Diana. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta. Kanisius.

Soejoetu, C. (2005). Dasar-dasar Gizi Kuliner. Jakarta. Grasindo

Subiyakto, M.G. (1991). Bakso Boraks dan Bleng. PT Gramedia; Jakarta.

Svehla, G. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, Edisi 5, Bagian 1. Kalman Media Pusaka. Jakarta.

Vogel. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi kelima. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Yuliarti, N. (2007). Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Penerbit ANDI, Yogyakarta