LATIHAN BERJALAN PADA GARIS LURUS MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS KOTA DENPASAR

Main Article Content

Ni Putu Mita Ardiasari
Indah Pramita
Antonius Tri Wahyudi

Abstract

Anak Autisme mengalami gangguan pada fungsi di otaknya, hal tersebut mengakibatkan terjadinya perlambatan perkembangan. Salah satu perkembangan yang mengalami permasalahan adalah keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian latihan berjalan pada garis lurus dalam meningkatkan keseimbangan pada anak autism spectrum disorder (ASD) umur 11–14 tahun. Penelitian ini berjenis quasi experimental dengan menggunakan desain one group pre post test. Dalam menentukan sampel digunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 8 orang. Berdasarkan analisis data, didapatkan rerata hasil tes awal penelitian sebesar 26,25 dan tes akhir sebesar 55 dengan peningkatan 109,5%. Dilakukan uji pengaruh dengan uji t berpasangan didapatkan nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian latihan berjalan pada garis lurus terbukti meningkatkan keseimbangan pada anak autism spectrum disorder (ASD).

Kata Kunci : Latihan Berjalan pada Garis Lurus, Keseimbangan, Autism Spectrum Disorder (ASD)

Article Details

How to Cite
Mita Ardiasari, N. P., Pramita, I., & Wahyudi, A. T. (2020). LATIHAN BERJALAN PADA GARIS LURUS MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS KOTA DENPASAR. Jurnal Kesehatan Terpadu, 4(2), 74–77. https://doi.org/10.36002/jkt.v4i2.1346
Section
Articles

References

Diba, N. F., & Ernawati, A. (2015). Autism Care Center dengan Pendekatan Behaviour Architecture di Jakarta Timur. Faktor Exacta, 6(1), 24-34.

Hayuningrum, C. F., ChalikMeidian, A., & Syakib, A. (2016). Perbandingan Keseimbangan Pada Anak Autistic Dan Anak ADHD Usia 10-12 Tahun Di Kecamatan Ciputat. Jurnal Fisioterapi, 16(1), 7.

Lasmaida, R. (2016). Meningkatkan Keseimbangan Dinamis Melalui Berjalan Di Atas Garis Lurus Di TK A ABA Krajan Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Meidian, A. C.(2015). Analisis Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen Pengukuran Keseimbangan Pada Anak Usia 3–7 Tahun: Pediatric Balance Scale Dan Sixteen Balance Test. Jurnal Fisioterapi, 15(2).

Munawwarah, M., & Nindya, P. (2015). Pemberian latihan pada lansia dapat meningkatkan keseimbangan dan mengurangi resiko jatuh lansia. Jurnal Fisioterapi, 15(1).

Novianti, I. G., Jawi, I. M., Munawaroh, M., Griadhi, I. P., Muliarta, M., & Irfan, M. (2018). Latihan Jalan Tandem Lebih Meningkatkan Keseimbangan Lansia daripada Latihan Balance Strategy. Sport and Fittness Journal, 117.

Nugrahani, P. N. (2014). Latihan jalan tandem lebih baik daripada latihan dengan menggunakan swiss ball terhadap peningkatan keseimbangan untuk mengurangi resiko jatuh pada lanjut usia (Lansia). Jurnal fisioterapi, 14(2), 87-96.

Septia, D., Mauliani, L., & Anisa, A. (2016). Pengaruh Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus terhadap Desain Fasilitas Pendidikan Studi Kasus: Bangunan Pendidikan Anak Autis. Prosiding Semnastek.

Swandari, L., Nurmawan, S., & Suandari, R. (2016). Pelatihan Proprioseptif Efektif Dalam Meningkatkan Keseimbangan Dinamis Pada Pemain Sepak Bola Dengan Functional Ankle Instability Di SSB Pegok. Sport and Fitness Journal. Sport and Fitness Jour Vol 1, No 1.

Syah, I., & Susy Purnawati, S. (2016). Efek Pelatihan Senam Lansia Dan Latihan Jalan Tandem Dalam Meningkatkan Keseimbangan Tubuh Lansia Di Panti Sosial Tresna Kasih Sayang Ibu Batusangkar Sumatra Barat. Sport and Fitness Journal, 5(1), 8-16.