PEMANFAATAN SISTEM BIOFILTRASI TANAMAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI RUMPUT LAUT
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Industri rumput laut terutama dari proses pencucian rumput laut menghasilkan jumlah air limbah yang cukup banyak dan dapat mencemari lingkungan jika langsung dibuang tanpa melakukan pengolahan. Proses pencucian rumput laut tersebut menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bagi lingkungan sebelum rumput laut diproses lebih lanjut menjadi aneka olahan yang berbahan baku rumput laut. Kandungan BOD dan COD yang dihasilkan dari proses ini cukup tinggi sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengolahan agar sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Penelitian mengenai pemanfaatan sistem biofiltrasi tanaman untuk menurunkan konsentrasi BOD dan COD dari limbah industri rumput laut telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini selain untuk menurunkan kandungan BOD dan COD juga untuk mengetahui efektivitas dan kapasitas pengolahan dari sistem biofiltrasi tanaman. Hasil menunjukkan bahwa sistem biofiltrasi tanaman mampu menurunkan konsentrasi BOD hingga 28,6 ppm dan memiliki efektivitas 87,27 % selama 48 jam pengolahan. Konsentrasi COD turun hingga 70,5 ppm dan memiliki efektivitas pengolahan sebesar 83,93 %. Kapasitas pengolahan untuk BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 6,81 ppm/m3jam dan 12,78 ppm/m3jam.
Kata kunci: Biofiltrasi, BOD, COD
ABSTRACT
The seaweed industry, especially from the seaweed washing process, produces a large amount of wastewater and can pollute the environment if it is directly disposed of without processing. The seaweed washing process uses chemicals that are harmful to the environment before the seaweed is further processed into various products made from seaweed. The concentrations of BOD and COD produced from this process are quite high, so it is necessary to make an effort to process them in accordance with the established quality standards. Research on the use of plant biofiltration systems to reduce BOD and COD concentrations from seaweed industrial waste has been carried out. The purpose of this study was to reduce the BOD and COD content as well as to determine the effectiveness and processing capacity of the plant biofiltration system. The results showed that the plant biofiltration system was able to reduce the concentration of BOD up to 28.6 ppm and had an effectiveness of 87.27% for 48 hours of processing. The COD concentration decreased to 70.5 ppm and had a treatment effectiveness of 83.93%. The processing capacity for BOD and COD was 6.81 ppm/m3 hour and 12.78 ppm/m3 hour, respectively.
Keywords:Biofiltration, BOD, COD
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[SNI] Standar Nasional Indonesia. SNI 6989.2:2009. Air dan Air Limbah Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand/BOD) dengan Refluks Tertutup secara Spektrofotometri. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. SNI 6989.72:2009. Air dan Air Limbah Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/BOD). Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
Anwar, D., Wijaya, D.D. and Raharjo, I., 2015. Studi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dengan Media Biofiltrasi Zeolit. Jurnal Ilmiah Teknik Pertanian-TekTan, 7(1), pp.12-25.
Arief, L.M., 2016. Pengolahan Limbah Industri: Dasar-dasar pengetahuan dan aplikasi di tempat kerja. Penerbit Andi.
Arsil, P. 2010. Pengolahan Limbah Cair Dari Industri Kecil Pengolahan Tahu Secara Biofiltrasi Menggunakan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Laboratorium Teknik Pertanian dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
Kurniawati, Y. and Maqfiroh, N., 2019. Analisis Effluent Limbah Cair PT DNP Indonesia. Pulogadung, Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), pp.64-72.
Nailufary, L., 2008, Pengolahan Air Limbah Pencelupan Tekstil Menggunakan Biofilter Tanaman Kangkung (Ipoemoea crassicaulis) dalam Sistem Batch (Curah) Teraerasi, Skripsi, Universitas Udayana, Denpasar.
Parasara, I.G.N.B., Suyasa, I.W.B. and Adhika, I.M., 2015. Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Biosistem Tanaman Basah (Contrusted Wetland) di Bandara Ngurah Rai. ECOTROPHIC: Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 9(2).
Purnamawati, K.Y., Suyasa, I.W.B. and Mahardika, I.G., 2015. Penurunan Kadar Rhodamin B Dalam Air Limbah Dengan Biofiltrasi Sistem Tanaman. Ecotrophic: Journal of Environmental Science, 9(2), pp.46-51.
Sedayu, B.B., J. Basmal, dan D. Fithriani, 2007, Uji Coba Proses Daur Ulang Limbah Cair ATC (Alkali Treated Cottonii) dengan Teknik Koagulasi dan Filtrasi, Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Volume 2, Nomor 2, 107-115.
Suligundi, B.T., 2013. Penurunan kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pada limbah cair karet dengan menggunakan reaktor biosand filter yang dilanjutkan dengan reaktor Activated Carbon. Jurnal Teknik Sipil, 13(1).
Suyasa, I.W.B., Suprihatin, I.E., dan Sugianthi, I.G.A.K.R., 2012. Pengolahan Air Limbah Pembangkit Listrik PT Indonesia Power dengan Metode Flotasi dan Biofiltrasi Saringan Pasir Tanaman. Jurnal Kimia, 6(1), pp.62-71.
Suyasa,.W.B., Putra, A.A.B. and Putra, I.K.S., 2016. Penurunan Kadar COD, Surfaktan, dan Fosfat Limbah Laundry Dengan Biosistem Tanaman. Jurnal Kimia, 10(2), pp.245-254.
Thamrin H. W., 2011, Pengolahan Air Limbah Pencucia Rumput Laut Menggunakan Proses Fitoremediasi, Skripsi, UPN Veteran, Surabaya.