AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Penyakit infeksi menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik sintetis cenderung menyebabkan resistensi, sedangkan penggunaan antibiotik alami masih jarang menyebabkan resistensi. Senyawa antibakteri atau antimikroba yang sering ditemukan dalam tanaman meliputi senyawa fenol, terpena, alkaloid, dan polipeptida. Beberapa senyawa turunan yang memiliki aktivitas antimikroba seperti katekol, pirogalol, asam fenolat, kuinon, ksanton, flavonoid, tanin dan kumarin. Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid itu adalah buah naga. Sebagian besar masyarakat lebih terpaku pada pemanfaatan daging buahnya saja dan kulit buah yang tidak digunakan dibuang begitu saja sebagai limbah karena pemanfaatan yang sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti antimikroba ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aereus. Kulit buah naga super merah dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50oC selama 3 hari. Dijadikan ekstrak dengan metode maserasi dengan perbandingan bubuk halus dan pelarut (1:5). Pengujian antibakteri menggunakan uji difusi agar. Ekstrak kulit buah naga merah mampu melakukan penghambatan namun masih lemah terhadap E. coli yaitu 1,8 mm dan Staph. aureus yaitu 3 mm.
Kata kunci: ekstrak kulit buah naga, E. coli, S. aureus, antimikroba
ABSTRACT
Infectious diseases are a major cause of death in the world. Treatment of infections using synthetic antibiotics tends to cause resistance, while the use of natural antibiotics still rarely causes resistance. Antibacterial or antimicrobial compounds often found in plants include phenols, terpenes, alkaloids, and polypeptides. From phenol compounds, there are also some derivative compounds that have an antimicrobial activity such as catechol, pyrogallol, phenolic acid, quinone, xanthone, flavonoids, tannins, and coumarins. One of the plants that have flavonoid compounds is dragon fruit. Most people are more focused on the use of their flesh only and unused fruit peels are thrown away as waste because of very limited utilization. The purpose of this study was to determine the antioxidant and antimicrobial activity of super red dragon fruit peel extract (Hylocereus costaricensis) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Super red dragon fruit skin is dried using an oven at 50oC for 3 days. Made into extract by maceration method with fine powder and solvent ratio (1: 5). Testing of antibacterial testing using agar diffusion test. Its antibacterial activity is also weak. Super red dragon fruit skin which is used as extract has very weak antibacterial activity 1,8 mm for E. coli and 3 mm for Staph. aureus.
Keywords: dragon fruit peel extract, E. coli, S. aureus, antimicrobial
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Adila, R., Nurmiati, & Agustien, A. (2013). Uji Antimikroba Curcuma s hal.Terhadap Pertumbuhan Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas , 2 (1), hal.1-7.
Ariviani, S. (2010). Total Antosianin Ekstrak Buah Salam dan Korelasinya Dengan Kapasitas Anti Peroksidasi Pada Sistem Linoleat. Agrointek, 4 (2), hal.121-127.
Ariyanti, N.K., Darmayasa, I.D.G., & Sudirga, S.K. (2012). Daya Hambat Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe barbadensis Miller) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922. Jurnal Biologi, 16 (1), hal.1-4.
Dungir, S.G., Katja, D.G., & Kamu, V.S. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Mipa Unsrat Online, 1 (1), hal.11-15.
Fatisa, Y. (2013). Daya Antibakteri Ekstrak Kulit dan Biji Buah Pulasan (Nephelium mutabile) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara InVitro. Jurnal Peternakan, 10 (1), hal. 31-38.
Faridah, A., Syukri, D., & Holinesti, R. (2015). Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol 60% Dan Ekstrak Air Kulit Buah Naga Merah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. J.Rekapangan, 9(1), hal.
Grafika, Dewi, Yusuf, S., & Sabril, M. (2017). Faktor Risiko Kurangnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(7), hal. 1-10.
Hanzen, W.F.E., Hastuti, U.S., & Lukiati, B. (2016). Analisis Pemanfaatan Kulit Buah Naga Untuk Pembuatan Yoghurt dari Kulit Buah Naga Sebagai Usaha Penganekaragaman Pangan Bagi Masyarakat. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek, -, hal.189-192.
Hardiana, R.W. (2016). Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Dan Candida albicans (In Vitro). Skripsi Sarjana. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Jember, Jember.
Jannata, R.H., Achmad Gunadi & Tantin Ermawati. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2 (1), hal.23-28.
Karlina, C.Y., Ibrahim, M., & Trimulyoni, G. (2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba Krokot (Portulaca olerace L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Lentera Bio, 2 (1), hal.87-93.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia.
Kusumawati, I.G,A.W., Yogeswara, I.B.A. (2016). Kapasitas Antioksidan Dan Antibakteri Loloh Sembung (Blumea balsamifera) Berdasarkan Metode Maserasi. Traditional Medicine Journal. 21(3), hal. 143-148.
Lombogia, B., Budiarso, F. & Bodhi, W. (2016). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieriae trifasciatafolium) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Streptococcus sp. Jurnal e-Biomedik. 4(1), hal.-
Malangngi, L.P., Sangi, M.S., & Paendong, J.J.E. (2012). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Milli). Jurnal Mipa Unsrat Online, 1(1), hal.5-10.
Maulana, I.., dkk. (2018). Antibacterial Test of Red Dragon Fruit Extrac Peel (Hylocereus polyrhizus) Against Bacteria Salmonella pullorum. Jurnal Medika Veterinaria, 12(1), hal.9-14.
Muharni, Fitya, & Farida, S. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Obat Suku Musi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(2). hal.127-135
Ngajow, M., Jemmy, A., & Vanda, S.K. (2013). Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoda (Pometia pinnata) Terhadap Bakteri Staphylocaccus aureus Secara In Vitro. Jurnal MIPA Unsrat, 2 (2), hal.128-132.
Oktiarni, D., Ratnawati, D., & Anggraini, D. Z. (2012). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus sp.) Sebagai Pewarna dan Pengawet Alami Mie Basah. Jurnal Gradien, 8, 819-824.
Putra, I.N.K. (2010). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Serta Kandungan Senyawa Aktifnya. J. Teknol. dan Industri Pangan, 21 (1), hal.1-5.
Putri, N.K.M., Gunawan, I.W.G., & Suarsa, I.W. (2015). Aktivitas Antioksidan Antosianin dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensisi) dan Analisis Kadar Totalnya. Jurnal Kimia, 9 (2), hal. 243-251.
Rahmawati, E., Eva R, & Koernia N.P. (2017). Pengaruh Manajemen Diare Di Tatanan Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Penanganan Diare Anak. Jurnal Keperawatan Soedirman, 12 (2), hal. 127-133.
Sari, Y.D., Djannah, S.N., & Nurani,L.H. (2010). Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak (Annona mucirata L.) Secara in Vitro Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218 Serta Profil Kromatografis Lapis Tipisnya. Kes Mas, 4(3), hal.144-239.
Setiawan, E. (2017). Potensi Ekstrak Metanol Daun Mangga Bacang (Mangiferafoetida L.) Sebagai Antibakteri Terhadap Enterobacter aerogenes Dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktifnya. Jurnal Kimia Rivet, 2(2), hal. 108-117.
Sukadana, I.M. (2009). Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid Dari Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.L). Jurnal Kimia, 3 (2), hal.109-116.
Yunus, R., Alimuddin, A.H., & Ardiningsih, P. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tampoi (Baccaurea macrocarpa) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. JKK. 3 (3), hal. 19-24.