FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO
Article Sidebar
Published:
Dec 10, 2017
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 1189
Download : 496
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Hasil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi severe
low vision atau kerusakan fungsi penglihatan dan mempunyai tajam penglihatan kurang dari 6/18 pada umur
produktif (15-54 tahun) sebesar 1,49% dan prevalensi kebutaan sebesar 0,5%. Prevalensi severe low vision
dan kebutaan meningkat pesat pada penduduk sekitar dua sampai tiga kali lipat setiap 10 tahun.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna
komputer di Bank X Kota Bangko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan
crossectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pengguna komputer di Bank X yang
berjumlah 42 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Mei hingga 9 Juni 2017. Data diperoleh dengan
cara pengisian kuesioner, pemeriksaan menggunakan snellen chart, pengukuran jarak dan dianalisis secara
univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami keluhan kelelahan mata sebanyak 29 orang(80,6%), responden ada kelainan refraksi
sebanyak 21 orang (58,3%), sebagian besar responden yang beresiko jarak monitornya sebanyak 16 orang
(44,4%) dan sebagian besar responden yang beresiko durasi penggunaan komputernya sebanyak 27 orang
(75%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan kelainan refraksi p-value 0,013, jarak monitor p-value
0,011dan durasi penggunaan komputer p-value 0,000, dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna
komputer di Bank X Kota Bangko.Disarankan kepada pihak bank untuk melakukan pengecekan kesehatan
mata secara berkala pada pekerja. Bagi tenaga kerja, bekerja secara ergonomis dan lakukan istirahat mata
sehingga dapat mencegah terjadinya keluhan kelelahan mata.
Kata kunci : Kelelahan Mata, Kelainan Refraksi, Jarak, Durasi.
ABSTRACT
Results from the Basic Health Research in 2013 show that in Indonesia the prevalence of severe low vision
or visual impairment and has a sharp vision of less than 6/18 in the productive age (15-54 years) of 1.49%
and the prevalence of blindness by 0.5%. The prevalence of severe low vision and blindness increased
rapidly in the population about two until three times every 10 years. This study aims to determine the factors
associated with complaints of eye fatigue in computer users in Bank X Bangko District.This research is a
quantitative research with cross-sectional design. The population of this research is all workers of computer
user in Bank X which amounted to 42 people. This study was conducted on May 18 to June 9, 2017. Data
were obtained by filling out questionnaires, examination using snellen chart, distance measurement and
univariate and bivariate analyzed with chi-square statistical test. The results showed that most of the
respondents had complaints of eye fatigue as many as 29 people (80.6%), respondents there are refractive
disorders as many as 21 people (58.3%), most respondents are at risk of monitor distance of 16 people (44,
4%) and most of the respondents who are at risk of using computer as much as 27 people (75%). The result
of statistical test showed that there was correlation of refraction (p-value 0,013 <0,05), monitor distance (pvalue
0,011<0,05) and duration of computer use (p-value 0,000 <0,05), with complaint of eye fatigue on a computer user in Bank X Bangko District. It is advisable to the Bank to conduct periodic eye health checks on workers, conduct. For the workforce, work ergonomically and do eye rest so as to prevent the occurrence
of complaints of eye fatigue.
Keywords: Eye Fatigue, Refractive Disorder, Distance, Duration.
Hasil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi severe
low vision atau kerusakan fungsi penglihatan dan mempunyai tajam penglihatan kurang dari 6/18 pada umur
produktif (15-54 tahun) sebesar 1,49% dan prevalensi kebutaan sebesar 0,5%. Prevalensi severe low vision
dan kebutaan meningkat pesat pada penduduk sekitar dua sampai tiga kali lipat setiap 10 tahun.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna
komputer di Bank X Kota Bangko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan
crossectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pengguna komputer di Bank X yang
berjumlah 42 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Mei hingga 9 Juni 2017. Data diperoleh dengan
cara pengisian kuesioner, pemeriksaan menggunakan snellen chart, pengukuran jarak dan dianalisis secara
univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami keluhan kelelahan mata sebanyak 29 orang(80,6%), responden ada kelainan refraksi
sebanyak 21 orang (58,3%), sebagian besar responden yang beresiko jarak monitornya sebanyak 16 orang
(44,4%) dan sebagian besar responden yang beresiko durasi penggunaan komputernya sebanyak 27 orang
(75%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan kelainan refraksi p-value 0,013, jarak monitor p-value
0,011dan durasi penggunaan komputer p-value 0,000, dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna
komputer di Bank X Kota Bangko.Disarankan kepada pihak bank untuk melakukan pengecekan kesehatan
mata secara berkala pada pekerja. Bagi tenaga kerja, bekerja secara ergonomis dan lakukan istirahat mata
sehingga dapat mencegah terjadinya keluhan kelelahan mata.
Kata kunci : Kelelahan Mata, Kelainan Refraksi, Jarak, Durasi.
ABSTRACT
Results from the Basic Health Research in 2013 show that in Indonesia the prevalence of severe low vision
or visual impairment and has a sharp vision of less than 6/18 in the productive age (15-54 years) of 1.49%
and the prevalence of blindness by 0.5%. The prevalence of severe low vision and blindness increased
rapidly in the population about two until three times every 10 years. This study aims to determine the factors
associated with complaints of eye fatigue in computer users in Bank X Bangko District.This research is a
quantitative research with cross-sectional design. The population of this research is all workers of computer
user in Bank X which amounted to 42 people. This study was conducted on May 18 to June 9, 2017. Data
were obtained by filling out questionnaires, examination using snellen chart, distance measurement and
univariate and bivariate analyzed with chi-square statistical test. The results showed that most of the
respondents had complaints of eye fatigue as many as 29 people (80.6%), respondents there are refractive
disorders as many as 21 people (58.3%), most respondents are at risk of monitor distance of 16 people (44,
4%) and most of the respondents who are at risk of using computer as much as 27 people (75%). The result
of statistical test showed that there was correlation of refraction (p-value 0,013 <0,05), monitor distance (pvalue
0,011<0,05) and duration of computer use (p-value 0,000 <0,05), with complaint of eye fatigue on a computer user in Bank X Bangko District. It is advisable to the Bank to conduct periodic eye health checks on workers, conduct. For the workforce, work ergonomically and do eye rest so as to prevent the occurrence
of complaints of eye fatigue.
Keywords: Eye Fatigue, Refractive Disorder, Distance, Duration.
Article Details
How to Cite
Berliana, N., & Rahmayanti, F. (2017). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO. Jurnal Kesehatan Terpadu, 1(2). https://doi.org/10.36002/jkt.v1i2.270
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.