FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TAHUN 2017

Main Article Content

Eti Kurniawati
Sugiarto,Teguh Prastyo

Abstract

ABSTRAK
Penderita filariasis di wilayah kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2016 berjumlah 267 orang.
Sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur jumlah penderita filariasis berjumlah 58 orang. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control yang bertujuan mengetahui faktor risiko
kejadian filariasis di Puskesmas Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Populasi kasus adalah
seluruh orang yang dinyatakan positif filariasis berdasarkan hasil survei darah jari pada tahun 2015 yang
tercatat di Puskesmas Sabak Barat berjumlah 51 orang. Sedangkan populasi kontrol orang yang berdasarkan
hasil survei darah jari pada tahun 2015 dinyatakan negatif filariasis yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Sabak Barat. Perbandingan jumlah sampel kasus dan kontrol adalah 1:1. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis Univariat dan Bivariat Hasil penelitian menunjukkan 52,9% ada
genangan air disekitar rumah, 59,8% responden tidak menggunakan obat anti nyamuk saat tidur malam,
47,1% responden tidak menggunakan kawat kasa, dan 45,1% responden memiliki kebiasaan keluar malam.
Ada hubungan antara genanggan air (p-value = 0,017, OR = 2,857), penggunaan obat anti nyamuk (p-value =
0,015, OR = 2,073), penggunaan kawat kasa (p-value = 0,003, OR = 3,684) dan keluar malam (p-value =
0,047, OR = 2,417) dengan kejadian filariasis. Disarankan kepada masyarakat untuk menggunakan obat anti
nyamuk pada saat tidur, menggunakan kawat kasa, tidak keluar malam dan menggunkan baju panjang saat
keluar malam.
Kata Kunci: Filariasis, Genangan Air, Obat Anti Nyamuk, Kawat Kasa, Keluar Malam
ABSRACT
Patients with filariasis in the region of Jambi Provincial Health Office 2016 amounted to 267 patients.
Number of patients with filariasis in East Tanjung Jabung totaling 58 patients. This study is a quantitative
research with case control approach that aims to identify risk factors incidence of filariasis in Sabak Health
Center East Tanjung Jabung Barat. The population of the case are all those who tested positive for filariasis
based on survey results finger blood in 2015 were recorded in health centers West Sabak amounted to 51
people. While the control population-based survey in 2015 finger blood tested negative filariasis reside in
Puskesmas Sabak West. Comparison of the number of samples of cases and controls was 1: 1. Analysis of the
data in this study using univariate analysis and Bivariat. The results showed 52.9% no puddles around the
home, 59.8% of respondents did not use mosquito repellent during the night, 47.1% of respondents do not
use a wire netting, and 45.1% of the respondents have the habit of a night out. There is a relationship
between genanggan water (p-value = 0.017, OR = 2.857), use of anti-mosquito (p-value = 0.015, OR =
2.073), use of wire netting (p-value = 0.003, OR = 3.684) and a night (p-value = 0.047, OR = 2.417) and the
incidence of filariasis. It is suggested to people to use mosquito repellent during sleep, using wire netting,
not a night out and use the long clothes when out at night.
Keywords: Filariasis, Puddle, Anti Mosquito, Wire Kasa, Out Tonight

Article Details

How to Cite
Kurniawati, E., & Prastyo, S. (2018). FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TAHUN 2017. Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(2). https://doi.org/10.36002/jkt.v2i2.535
Section
Articles