Single Origin Edu-Trekking: Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis Kopi Gelombang Ketiga Melalui Social Influencers di Catur Kintamani
Article Sidebar
Published:
Feb 16, 2021
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 331
Download : 82
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Desa Catur, Kecamatan Kintamani merupakan desa wisata baru di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Sejak tahun 2018, Pokdarwis Desa Wisata Catur giat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, didukung dengan potensi alam, budaya, serta perkebunan kopi dan pengembangan herbal. Pokdarwis menggandeng tim Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Dhyana Pura untuk mengembangkan paket wisata edukasi di Desa Catur. Bersama mitra Pokdarwis Desa Wisata Catur, tim PKM-M melakukan pengabdian masyarakat berupa pengembangan paket wisata, itinerary, modul pemandu wisata (guiding script), buku naskah cerita rakyat serta program pelatihan bagi tim pemandu wisata setempat. Paket wisata edukasi yang dikembangkan di Desa Catur adalah edu-trekking yang menggabungkan antara kegiatan menjelajah alam, yakni areal perkebunan kopi dan air terjun Tiying Seni, dengan unsur edukasi mengenai kopi single origin yang dibudidayakan dan diproduksi oleh kelompok tani (subak) di Desa Catur. Di samping itu, budidaya dan olahan tanaman herbal menjadi daya tarik yang unik untuk dikembangkan di Desa Catur. Dalam pelaksanaan PKM-M, tim juga mendampingi Pokdarwis Desa Catur dalam mempersiapkan diri dan melaksanakan lomba desa wisata tingkat Provinsi Bali—yang mana Desa Catur meraih juara II.
Kata kunci: desa wisata, wisata edukasi, agro wisata kopi, wisata herbal
ABSTRACT
Catur village in Kintamani Subdistrict is newly designated tourism village (desa wisata) in Bangli Regency, Bali since 2018. The local tourism authority is in the process of developing Community Based Tourism, supported by natural, cultural, agricultural, and herbal potentials. The community engagement team of Universitas Dhyana Pura (PKM-M) is working hand-in-hand to help the tourism village develop educational tourism package in Catur. Together, they develop a tourism package, itinerary, module for guiding script, handbook for local folklore, and traning program with local guides. The educational tourism package combines activities of nature exploration, including coffee plantation and Tiying Seni waterfall, with educational experience of single origin coffee cultivation and production in the local farming co-op. In addition, the cultivation and processing of herbal plants also become a unique attraction to be developed in Catur village. In the implementation of PKM, the team from Universitas Dhyana Pura also aided the village tourism authority to prepare for Bali province tourism competition—for which they received second place honors.
Keywords: tourism village, educational tourism, coffee agriculture, herbal tourism
Desa Catur, Kecamatan Kintamani merupakan desa wisata baru di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Sejak tahun 2018, Pokdarwis Desa Wisata Catur giat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, didukung dengan potensi alam, budaya, serta perkebunan kopi dan pengembangan herbal. Pokdarwis menggandeng tim Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Dhyana Pura untuk mengembangkan paket wisata edukasi di Desa Catur. Bersama mitra Pokdarwis Desa Wisata Catur, tim PKM-M melakukan pengabdian masyarakat berupa pengembangan paket wisata, itinerary, modul pemandu wisata (guiding script), buku naskah cerita rakyat serta program pelatihan bagi tim pemandu wisata setempat. Paket wisata edukasi yang dikembangkan di Desa Catur adalah edu-trekking yang menggabungkan antara kegiatan menjelajah alam, yakni areal perkebunan kopi dan air terjun Tiying Seni, dengan unsur edukasi mengenai kopi single origin yang dibudidayakan dan diproduksi oleh kelompok tani (subak) di Desa Catur. Di samping itu, budidaya dan olahan tanaman herbal menjadi daya tarik yang unik untuk dikembangkan di Desa Catur. Dalam pelaksanaan PKM-M, tim juga mendampingi Pokdarwis Desa Catur dalam mempersiapkan diri dan melaksanakan lomba desa wisata tingkat Provinsi Bali—yang mana Desa Catur meraih juara II.
Kata kunci: desa wisata, wisata edukasi, agro wisata kopi, wisata herbal
ABSTRACT
Catur village in Kintamani Subdistrict is newly designated tourism village (desa wisata) in Bangli Regency, Bali since 2018. The local tourism authority is in the process of developing Community Based Tourism, supported by natural, cultural, agricultural, and herbal potentials. The community engagement team of Universitas Dhyana Pura (PKM-M) is working hand-in-hand to help the tourism village develop educational tourism package in Catur. Together, they develop a tourism package, itinerary, module for guiding script, handbook for local folklore, and traning program with local guides. The educational tourism package combines activities of nature exploration, including coffee plantation and Tiying Seni waterfall, with educational experience of single origin coffee cultivation and production in the local farming co-op. In addition, the cultivation and processing of herbal plants also become a unique attraction to be developed in Catur village. In the implementation of PKM, the team from Universitas Dhyana Pura also aided the village tourism authority to prepare for Bali province tourism competition—for which they received second place honors.
Keywords: tourism village, educational tourism, coffee agriculture, herbal tourism
Article Details
How to Cite
Andityawan, I. M., Yuni Krisnayanthi, N. L. P., Wisnu Susila, I. K. E., Adiada, A. A. K., Anugerah, D. Z., & Susanto, P. C. (2021). Single Origin Edu-Trekking: Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis Kopi Gelombang Ketiga Melalui Social Influencers di Catur Kintamani. Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK), 4(1). https://doi.org/10.36002/jpd.v4i1.1355
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.