PENGOLAHAN TEPUNG LABU KUNING KELOMPOK WANITA TANI DEWI CATUR, KABUPATEN BANGLI

Main Article Content

I Gusti Ayu Ika Monika Prastyandhari
I Putu Pranatha Sentosa
Maria Fransiska

Abstract

ABSTRAK
Kelompok Wanita Tani Dewi Catur Lembaga desa yang terletak di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dan diolah dari hasil pertanian, salah satunya adalah labu kuning. Labu kuning atau waluh merupakan bahan makanan yang cukup populer di Indonesia. Tanaman labu kuning tergolong jenis tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Selama ini labu kuning hanya dimanfaatkan sebagai campuran sayuran, cemilan (keripik), dan jajanan tradisional. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Kelompok Wanita Tani dalam mengolah hasil panen. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa: ceramah, demonstrasi, dan kegiatan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pendampingan ini menghasilkan produk berupa tepung labu kuning. Dalam pelaksanaan pendampingan kelompok peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang mewakili tiga banjar yang ada di Desa Catur. Produk yang dihasilkan dalam pelatihan sudah diikutsertakan dalam pameran desa. Ibu-ibu KWT juga sudah mengembangkan produk dari tepung sudah diolah menjadi beraneka macam jenis kue kering. Dari kegiatan pelatihan ini dapat diberikan kesimpulan bahwa pengetahuan mitra semakin meningkat, mitra memiliki keterampilan dalam memilih dan mengolah bahan, dan mitra telah menghasilkan produk yang dikemas dan siap untuk dipasarkan.
Kata kunci: labu kuning, tepung labu kuning, Kelompok Wanita Tani Dewi Catur
ABSTRACT
The Dewi Catur Women Farmers Group is an institution located in Catur Village, Kintamani District, Bangli Regency, Bali Province, which has a lot of potential that can be developed and processed from agricultural products, one of which is pumpkin. Pumpkin is a fairly popular food item in Indonesia. Pumpkin plants are classified as types of plants that are easy to cultivate. So far, pumpkin is only used as a mixture of vegetables, snacks (chips), and traditional snacks. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of the Women Farmers Group in processing crops. The methods used in this activity are; lectures, demonstrations and training and mentoring activities. This mentoring activity produces a product in the form of pumpkin flour. In the implementation of group assistance, the participants were very enthusiastic in participating in the training. This activity was attended by 23 participants representing three banjars in Catur village. The products produced in the training have been included in the village exhibition. The women have also developed products from flour that has been processed into various types of pastries. From this training activity, it can be concluded that the knowledge of partners is increasing, partners have skills in selecting and processing materials, and partners have produced products that are packaged and ready to be marketed.
Keywords: yellow pumpkin, yellow pumpkin flour, Dewi Catur Women Farmer Group

Article Details

How to Cite
Prastyandhari, I. G. A. I. M., Sentosa, I. P. P., & Fransiska, M. (2022). PENGOLAHAN TEPUNG LABU KUNING KELOMPOK WANITA TANI DEWI CATUR, KABUPATEN BANGLI. Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK), 6(1). Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/para_dharma/article/view/1791
Section
Articles