Peningkatan Nilai Tambah Rumput Laut Menjadi Olahan Bakso Di Desa Gelung Kecamatan Panarukan
Article Sidebar
Published:
Aug 27, 2017
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 1044
Download : 231
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Upaya untuk meningkatkan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan baku pengolahan produk pangan yang siap konsumsi seperti bakso belum banyak dilakukan. Pengolahan bakso rumput laut merupakan salah satu upaya diversifikasi pengolahan bakso dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku dan karakteristik bahan yang sesuai untuk pengolahan bakso. Pengetahuan ibu ibu Desa Gelung tentang diversifikasi pangan masih kurang, oleh sebab itu pencarian atau penggunaan tepung lain selain tepung terigu belum menjadi perhatian/ pemikiran dalam membuat bakso. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah ceramah dan diskusi manfaat rumput laut dan hubungannya dengan komponen gizi serta usaha mengatasi kekurangan gizi keluarga, tanya jawab tentang konsep diversifikasi pangan dan pemenuhan gizi keluarga dilanjutkan dengan pelatihan membuat basko dari bahan dasar rumput laut. Masyarakat Gelung sangat antusias melaksanakan kegiatan ini, bahkan berharap kegiatan pelatihan ini dilakukan ulang pada kesempatan lain. Masyarakat Desa Gelung merasakan manfaat untuk mengembangkannya. Adanya pelatihan ini antara lain dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan dengan harapan manakala hasil dari pelatihan ini terus dikembangkan terutama ibu-ibu dapat membuat aneka produk olahan rumput laut yang bisa dijual atau dipasarkan warung-warung yang berada di sepanjang Pantai Patek dan sekitarnya. Aneka produk olahan rumput laut yang khas ini dapat dijadikan sebagai daya tarik pengunjung/ wisatawan untuk datang berlibur ke Pantai Patek. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga secara khusus dan perekonomian masyarakat secara umum.
Kata kunci : Nilai tambah, bakso, rumput laut
ABSTRACT Efforts to increase the use of seaweeds as raw materials for ready-to-eat food products such as “meatballs” (“bakso”) have not been done very often. Seaweed-balls is an effort to diversify food offerings by leveraging the availability of raw materials whose characteristics are suitable for processing bakso. The knowledge of housewives in Gelung Village about food diversification is still lacking, and therefore the use materials as an alternative to wheat flour has not been considered. The method used in this community development program were lectures, workshops, and discussions on the benefits of seaweed and its nutritional components as well as its potential in combating malnutrition, as well as dealing with frequently asked questions on food and nutrition diversification training continued with the training to make basko from scratch using seaweed as the main ingredient. The Gelung community was enthusiastic about carrying out these activities, even hope that this training can be done again on another occasion. The community members felt the benefits in knolwdge and skills improvement as a direct result of this training, particularly the housewives could develop ready-to-eat food products made from seaweed that can be marketed in various stalls located along the coast and surrounding Patek Beach. The various products from processed seaweed can also be used to lure visitors or tourists to Patek Beach area. Therefore, the surrounding families could direclt and indirectly experience economic improvements in their community. Key words : Value added, meatballs, seaweed
Upaya untuk meningkatkan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan baku pengolahan produk pangan yang siap konsumsi seperti bakso belum banyak dilakukan. Pengolahan bakso rumput laut merupakan salah satu upaya diversifikasi pengolahan bakso dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku dan karakteristik bahan yang sesuai untuk pengolahan bakso. Pengetahuan ibu ibu Desa Gelung tentang diversifikasi pangan masih kurang, oleh sebab itu pencarian atau penggunaan tepung lain selain tepung terigu belum menjadi perhatian/ pemikiran dalam membuat bakso. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah ceramah dan diskusi manfaat rumput laut dan hubungannya dengan komponen gizi serta usaha mengatasi kekurangan gizi keluarga, tanya jawab tentang konsep diversifikasi pangan dan pemenuhan gizi keluarga dilanjutkan dengan pelatihan membuat basko dari bahan dasar rumput laut. Masyarakat Gelung sangat antusias melaksanakan kegiatan ini, bahkan berharap kegiatan pelatihan ini dilakukan ulang pada kesempatan lain. Masyarakat Desa Gelung merasakan manfaat untuk mengembangkannya. Adanya pelatihan ini antara lain dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan dengan harapan manakala hasil dari pelatihan ini terus dikembangkan terutama ibu-ibu dapat membuat aneka produk olahan rumput laut yang bisa dijual atau dipasarkan warung-warung yang berada di sepanjang Pantai Patek dan sekitarnya. Aneka produk olahan rumput laut yang khas ini dapat dijadikan sebagai daya tarik pengunjung/ wisatawan untuk datang berlibur ke Pantai Patek. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga secara khusus dan perekonomian masyarakat secara umum.
Kata kunci : Nilai tambah, bakso, rumput laut
ABSTRACT Efforts to increase the use of seaweeds as raw materials for ready-to-eat food products such as “meatballs” (“bakso”) have not been done very often. Seaweed-balls is an effort to diversify food offerings by leveraging the availability of raw materials whose characteristics are suitable for processing bakso. The knowledge of housewives in Gelung Village about food diversification is still lacking, and therefore the use materials as an alternative to wheat flour has not been considered. The method used in this community development program were lectures, workshops, and discussions on the benefits of seaweed and its nutritional components as well as its potential in combating malnutrition, as well as dealing with frequently asked questions on food and nutrition diversification training continued with the training to make basko from scratch using seaweed as the main ingredient. The Gelung community was enthusiastic about carrying out these activities, even hope that this training can be done again on another occasion. The community members felt the benefits in knolwdge and skills improvement as a direct result of this training, particularly the housewives could develop ready-to-eat food products made from seaweed that can be marketed in various stalls located along the coast and surrounding Patek Beach. The various products from processed seaweed can also be used to lure visitors or tourists to Patek Beach area. Therefore, the surrounding families could direclt and indirectly experience economic improvements in their community. Key words : Value added, meatballs, seaweed
Article Details
How to Cite
Sulistyaningsih, M., & Puryantoro, M. (2017). Peningkatan Nilai Tambah Rumput Laut Menjadi Olahan Bakso Di Desa Gelung Kecamatan Panarukan. Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK), 1(1). https://doi.org/10.36002/jpd.v1i1.210
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.