Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Media Tanam Sayur Organik Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Pada Kelompok Tani Jamur Tiram Desa Luwus Kabupaten Tabanan
Article Sidebar
Published:
Mar 25, 2018
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 219
Download : 322
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Kelompok budidaya Jamur Tiram, Desa Luwus, Baturiti, Tabanan merupakan salah satu dari
tiga kelompok pembudidaya jamur tiram di Desa Luwus Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Tiap bulannya rata-rata sebanyak 750 kg limbah baglog dihasilkan dari proses budidaya.
Limbah baglog memiliki potensi yang besar jika dikelola dan diolah menjadi media tanam.
Program pengabdian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan di Desa Luwus, Kabupaten Tabanan.
Tujuan program ini adalah: a) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar memahami dan
menerapkan teknik pengelolaan limbah baglog untuk media tanam secara tepat dan benar. b)
Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampu memproduksi sayuran organik dengan
media tanam limbah baglog. c) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampu
memasarkan produk sayuran organik ke konsumen. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini
berupa sosialisasi, pendampingan dan pelatihan kepada para anggota kelompok. Target dan
luaran dari proram pengabdian ini adalah 1). Meningkatnya pengetahuan anggota kelompok
budidaya jamur tentang pengelolaan limbah baglog yang benar dan ramah lingkungan dan
terciptanya upaya aktif dalam memecahkan masalah limbah baglog dengan mengelola limbah
menjadi media tanam, 2). Meningkatnya keterampilan para anggota dalam bertani secara ramah
lingkungan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, sehingga dapat mengatasi keterbatasan
lahan dan dihasilkan produk pangan yang sehat khususnya sayuran organik. 3). Meningkatkan
keterampilan pemasaran dan pembukuan sederhana para anggota sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan para anggota.
Kata kunci: Limbah baglog, media tanam, kelompok budidaya jamur
ABSTRACT
Oyster Mushroom Cultivation Group, Luwus Village, Baturiti, Tabanan is one of three groups
of oyster mushroom growers in Luwus Village, Tabanan regency, Bali. Each month an average
of 750 kg of baglog waste is generated from the cultivation process. Baglog waste has great
potential if managed and processed into a growing medium. This program will be held for 3
months in Luwus Village, Tabanan. The objectives of this program are: a) To solve problems at
partners to understand and apply waste baglog management techniques to substrate media
appropriately and correctly. b) To solve problems at partners in order to be able to produce
organic vegetables from the hydroponics system. c) To solve problems to partners in order to be
able to market organic products to consumers. The methods applied in this activity are
socialization, mentoring and training to group members. The targets and outcomes of this
service charity are 1). increased knowledge of the members of the mushroom cultivation group
on the management of baglog waste that is true and environmentally friendly and the creation
of an active effort in solving baglog waste problem by managing waste into growing medium.
2). increasing members' skills in farming in an environmentally friendly hydroponics by
utilizing yard land, so as to overcome the limitations of land and produce healthy food products,
especially organic vegetables. 3). improve the marketing skills and simple bookkeeping of
members so as to improve the welfare of the members.
Keywords: baglog waste, growing medium, mushroom cultivation group
Kelompok budidaya Jamur Tiram, Desa Luwus, Baturiti, Tabanan merupakan salah satu dari
tiga kelompok pembudidaya jamur tiram di Desa Luwus Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Tiap bulannya rata-rata sebanyak 750 kg limbah baglog dihasilkan dari proses budidaya.
Limbah baglog memiliki potensi yang besar jika dikelola dan diolah menjadi media tanam.
Program pengabdian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan di Desa Luwus, Kabupaten Tabanan.
Tujuan program ini adalah: a) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar memahami dan
menerapkan teknik pengelolaan limbah baglog untuk media tanam secara tepat dan benar. b)
Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampu memproduksi sayuran organik dengan
media tanam limbah baglog. c) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampu
memasarkan produk sayuran organik ke konsumen. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini
berupa sosialisasi, pendampingan dan pelatihan kepada para anggota kelompok. Target dan
luaran dari proram pengabdian ini adalah 1). Meningkatnya pengetahuan anggota kelompok
budidaya jamur tentang pengelolaan limbah baglog yang benar dan ramah lingkungan dan
terciptanya upaya aktif dalam memecahkan masalah limbah baglog dengan mengelola limbah
menjadi media tanam, 2). Meningkatnya keterampilan para anggota dalam bertani secara ramah
lingkungan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, sehingga dapat mengatasi keterbatasan
lahan dan dihasilkan produk pangan yang sehat khususnya sayuran organik. 3). Meningkatkan
keterampilan pemasaran dan pembukuan sederhana para anggota sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan para anggota.
Kata kunci: Limbah baglog, media tanam, kelompok budidaya jamur
ABSTRACT
Oyster Mushroom Cultivation Group, Luwus Village, Baturiti, Tabanan is one of three groups
of oyster mushroom growers in Luwus Village, Tabanan regency, Bali. Each month an average
of 750 kg of baglog waste is generated from the cultivation process. Baglog waste has great
potential if managed and processed into a growing medium. This program will be held for 3
months in Luwus Village, Tabanan. The objectives of this program are: a) To solve problems at
partners to understand and apply waste baglog management techniques to substrate media
appropriately and correctly. b) To solve problems at partners in order to be able to produce
organic vegetables from the hydroponics system. c) To solve problems to partners in order to be
able to market organic products to consumers. The methods applied in this activity are
socialization, mentoring and training to group members. The targets and outcomes of this
service charity are 1). increased knowledge of the members of the mushroom cultivation group
on the management of baglog waste that is true and environmentally friendly and the creation
of an active effort in solving baglog waste problem by managing waste into growing medium.
2). increasing members' skills in farming in an environmentally friendly hydroponics by
utilizing yard land, so as to overcome the limitations of land and produce healthy food products,
especially organic vegetables. 3). improve the marketing skills and simple bookkeeping of
members so as to improve the welfare of the members.
Keywords: baglog waste, growing medium, mushroom cultivation group
Article Details
How to Cite
Widhiantara, I. G., & Eny Sulistyadewi, N. P. (2018). Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Media Tanam Sayur Organik Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Pada Kelompok Tani Jamur Tiram Desa Luwus Kabupaten Tabanan. Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK), 1(2). https://doi.org/10.36002/jpd.v1i2.319
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.