PENGARUH SARAPAN PAGI DAN STATUS GIZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG

Main Article Content

I Gede Aiyasa
Aulia Iefan Datya

Abstract

ABSTRAK

Status gizi pada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mental anak sehingga pada akhirnya berdampak pada tingkat kecerdasannya. Pengukuran status gizi merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dilakukan agar dapat terhindar dari salah satu komplikasinya yaitu malnutrisi. Untuk anak sekolah, diharapkan kebutuhan zat gizi berpedoman pada gizi seimbang yang meliputi kebutuhan karbohidrat 50-60%, protein 14% dan lemak 25%, kebutuhan gizi tersebut termasuk sarapan pagi. Makan pagi berkontribusi sekitar seperempat sampai sepertiga kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 400-600 kalori, tergantung dari komposisi dan jumlahnya. Sarapan pagi merupakan harapan yang mendasar gizi seimbang. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kebiasaan sarapan pagi dan status gizi terhadap prestasi belajar pada anak sekolah dasar di Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional analitik yaitu sampel penelitian diambil dari populasi terjangkau secara stratified random sampling pada satu waktu sehingga diperoleh sampel siswa sekolah dasar di Kabupaten Buleleng. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara status gizi terhadap prestasi belajar.

Kata kunci: status gizi, malnutrisi, prestasi belajar

Article Details

How to Cite
Aiyasa, I. G., & Datya, A. I. (2016). PENGARUH SARAPAN PAGI DAN STATUS GIZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG. VIRGIN: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains, 2(1). Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/virgin/article/view/105
Section
Articles

References

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bagwel ES. 2008. The Relationship Between Breakfast and School Performance, terdapat pada: http://clearinghouse.missouriwestern.edu/manuscripts/ 202.asp. diunduh pada tanggal: 11 Maret 2014.

Caroline R. Mahoney, Holly A. Taylor, Robin B. Kanarek, Priscilla Samuel. 2005. Effect of breakfast composition on cognitive processes in elementary school children. Physiology & Behavior 85 (2005) 635 – 645

Chung KM, Kahng SW. Pediatric feeding disorders. Dalam: Fisher JE, O’Donohue WT, penyunting. Practitioner’s guide to evidence-based psychotherapy. New York : Springer; 2006. p. 514.

Clark, M. A. & Fox, M. K. 2009. Nutritional quality of the diets of U.S. public school children and the role of the school meal programs. Journal of the American Dietetic Association. 109(2 Supplement 1), S44-S56.

Dani J, Burrill C, & Demmig-Adams B. 2005. The remarkable role of nutrition in learning and behaviour. Nutrition and Food Science, 35(4).

DepKes RI. 2001. Pedoman penyuluhan Gizi Pada Anak Sekolah bagi Petugas Penyuluh. Jakarta: DepKes RI

Murphy, J. M., & Pagano, M. (2001). Effects of a universally free, in-classroom school breakfast program. Final report from the third year of the Maryland Meals for Achievement Evaluation (p 7). Boston, MA: Massachusetts General Hospital.

Murphy JM. 2007. Breakfast and Learning: An Updated Review. Journal of Current Nutrition and Food Science. Vol: 3(1): 3-36.

Narendra, MB 2006. Pengukuran Antropometri pada Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya. Divisi Tumbuh Kembang Anak.

Ningsih, S. 2005. Kebiasaan Sarapan Pagi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan serta Kaitannya dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV, V dan VI SD N 07 Pagi Jakarta Timur, Skripsi Jurusan FKM UI, Depok.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Supariasa, IDN. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Hal: 69-71

Surya M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.