Determinan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali
Article Sidebar
Download : 408
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi pengalaman karies gigi yang lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional yaitu sebesar 68,2%. Dari 9 puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Klungkung, Puskesmas Nusa Penida I memiliki prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD/MI yang mencapai 68% pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah di pulau Nusa Penida. Variabel yang diteliti antara lain kebiasaan menggosok gigi, cara menggosok gigi, kebiasaan makan makanan kariogenik dan kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Prevalensi karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Nusa Penida 1 mencapai 53,6% dengan distribusi siswa laki-laki lebih banyak mengalami karies gigi yaitu 60,9% dibandingkan siswa perempuan yaitu sebanyak 44,7%. Hasil analisis bivariat memberikan hasil antara kebiasaan menggosok gigi dengan karies gigi menunjukkan OR sebasar 1,3. Hubungan antara cara menggosok gigi dengan karies gigi menunjukkan nilai OR sebesar 1,5. Hubungan antara kebiasaan makan makanan kariogenik dengan karies gigi menunjukkan nilai OR sebesar 1,2 dan hubungan antara kebersihan gigi dan mulut dengan karies gigi menunjukkan nilai OR sebesar 1,7. Belum terdapat hubungan yang bermakna antara variabel-variabel yang diteliti dengan karies gigi dimana nilai p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan perlu adanya pemberian informasi dan edukasi kepada siswa sekolah dasar mengenai kebiasaan dan cara menggosok gigi yang benar dan bahaya makan makanan kariogenik.
Keywords: determinan, karies gigi, siswa SD
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbangkes. (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007.Jakarta.
Budisuari, Made Asri et al.(2010).Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,13(1):83-91.
Dewi, Putu Dian Ariestya. (2010). Prevalensi Karies Gigi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Anak SDN 1 Ubung Tahun 2010. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Denpasar.
Soemardini, et al.(2014).Hubungan Perilaku Menggosok Gigi Dengan Tingkat Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) Di SDN Tunggulwulung 3 Malang.Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.Malang.
Firiyani.(2009).Tingkat Pengetahuan Mengeai Menggosok Gigi Pada Siswa-Siswi Kelas IV SD Kelurahan Cierendeu.Pendidikan Dokter Fakultas Kedoktern Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah.Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.(2013).Profil Kesehatan Kabupaten Klungkung 2012.Klungkung.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.(2012).Cara Ajarkan Sikat Gigi Yang Benar Untuk Anak.
Panna, Selviawaty S.(2012).Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Molar Satu Permanen.Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.Makasar.
Rattu, A.J.M.,et al.(2013).Hubungan Antara Status Kebersihan Mulut Dengan Karies Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Manado.Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Manado.
Setyawati, Rahayu.(2012).Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Sebelum Tidur Malam Dengan Karies Pada Anak Usia Sekolah Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqomah Tanggerang.Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok.
Suwelo, Ismu Suharsono. (1995). Petunjuk Praktis Sistem Merawat Gigi Anak Di Klinik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sihite, Horas Jhon Piter.(2005).Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Karies Gigi Susu Dan Strategi Penanggulangannya Pada Anak-Anak Di Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2005.Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.